Asahina Mafuyu dari Colorful Stage sebagai Karakter Fiksi yang Merepresentasikan Penderita Depresi

Asahina Mafuyu dan Depresi
Sc: x.com/ColorfulStageEN

Oleh: Ali Afzalur Rahman

Penulis adalah Kru Manggala 2023-2024

Karya fiksi terkadang merupakan suatu cerminan dari persepsi penulis terhadap suatu kejadian di dunia nyata. Disajikan dengan sampingan bumbu imajinasi dari sang penulis, alur sebagai makanan pokok dari hidangan tersebut, dan karakter sebagai lauk-pauknya.

Cerita utama grup musik Nightcord at 25:00 dari permainan ponsel Hatsune Miku: Colorful Stage! mencerminkan suatu kejadian yang mungkin belum akrab dengan masyarakat Indonesia, namun ancamannya tidak bisa dan tidak boleh diremehkan. Mengangkat tema kesehatan mental dan identitas, anggota grup musik tersebut masing-masing memiliki suatu kondisi mental, termasuk Asahina Mafuyu. Baik secara tindakan maupun pikiran, Mafuyu menggambarkan kondisi seseorang yang mengidap depresi.

Untuk memahami interpretasi bahwasanya Mafuyu menderita depresi, maka diperlukan untuk mengenal esensi dari depresi itu sendiri terlebih dahulu, juga dinamika dan penokohan Mafuyu dalam skenario ceritanya. Perlu diingatkan bahwasanya teks ini mengandung spoiler mengenai cerita dari permainan ini, dan hendaknya seseorang yang tertarik terhadap permainan Colorful Stage tidak membaca teks ini hingga tuntas membaca cerita utamanya. 

Depresi

Depresi adalah kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan selalu merasa bersalah (menarik diri, tidak dapat tidur, kehilangan selera, minat dalam aktivitas sehari-hari). Menurut WHO, depresi diderita oleh sekitar 5% orang dewasa di seluruh dunia dan terkarakterisasi oleh kesedihan terus-menerus serta hilangnya ketertarikan atau kesenangan terhadap aktivitas yang sebelumnya dianggap menyenangkan.

Depresi bisa terjadi karena alasan yang bermacam-macam. Di antara faktor penyebab depresi secara sosial adalah trauma masa kecil, terisolasi secara sosial, tuntutan untuk tampil baik (imposter syndrome), dan sebagainya. Begitu beragamnya penyebab depresi ini, hingga semua orang dari semua kalangan pun bisa terkena, baik borjuis maupun proletar.

Sejumlah pengidap gangguan ini mampu untuk mengkamuflasekan gejalanya sedemikian rupa, hingga bila hanya dipandang secara superfisial maka orang tersebut akan terlihat baik-baik saja, namun kenyataannya ia sedang menderita di balik topengnya. Bahkan, bisa jadi orang yang menderita ini tidak sadar bahwa dirinya menderita. Fenomena ini disebut dengan smiling depression.

Terdapat beberapa tipe depresi, seperti bipolar disorder dan seasonal affective disorder, namun biasanya kata “depresi” digunakan dalam masyarakat untuk merujuk pada penderita major depressive disorder (MDD), atau dikenal juga dengan clinical depression. Kriteria dan gejala spesifik masing-masing tipe pun berbeda-beda, sebagaimana tercantum pada DSM-5 yang biasa dijadikan rujukan dalam mendiagnosis.

Kesedihan yang sangat dan perasaan tidak berarti yang terus-menerus dapat memicu seorang penderita depresi untuk bunuh diri, dan ini merupakan bahaya yang nyata. Tingkat kematian seseorang dengan mood disorder (bipolar, depresi, dan sebagainya) mencapai 42% hingga 150% lebih tinggi daripada masyarakat umum, dan bunuh diri merupakan salah satu penyebab utama dari tingginya tingkat kematian tersebut.

Colorful Stage, Nightcord at 25:00, dan Mafuyu

Hatsune Miku: Colorful Stage! atau dikenal juga sebagai Project Sekai: Colorful Stage! (di tulisan ini akan disebut Colorful Stage saja) adalah suatu permainan ponsel bergenre rhythm game yang dikembangkan oleh Colorful Palette dan diterbitkan oleh SEGA. Game dengan rating PG-13 ini merupakan sempalan dari serial Project DIVA dan menghadirkan sejumlah karakter dari serial tersebut sebagai tokoh sampingan.

Namun, tokoh-tokoh utama dalam permainan ini adalah karakter-karakter baru berupa dua puluh orang yang terbagi dalam lima grup musik berbeda. Masing-masing kelompok memiliki alur cerita utama mereka masing-masing, dengan tema yang berbeda-beda. Grup musik Nightcord at 25:00 mengangkat tema yang sedikit lebih gelap dan serius, dengan adanya kelainan mental pada anggota-anggotanya dan alur yang mencekam karena keseriusannya.

Nightcord at 25:00 terdiri dari empat orang yang awalnya hanya bertemu secara daring di aplikasi Nightcord (sebuah referensi yang blak-blakan terhadap aplikasi Discord) untuk membuat musik. Grup ini didirikan oleh Kanade (beralias K), seorang shut-in yang juga merupakan savant dalam bidang musik, yang ibunya telah meninggal dan ayahnya tidak sadarkan diri setelah jatuh pingsan karena kerja berlebihan. Anggotanya adalah Mizuki (beralias Amia), Ena (beralias Enanan) dan Mafuyu (beralias Yuki). Ciri khas dari musik mereka adalah gelap, edgy, namun menenangkan.

Cerita utama Nightcord at 25:00 berpusat pada kejadian di mana Mafuyu tiba-tiba memutus kontak dengan seluruh grupnya karena musik mereka tidak lagi membuatnya merasakan apa-apa, dan perjuangan anggota grup lainnya untukkendati mereka masing-masing memiliki konflik tersendiri—mencegah Mafuyu dari “mengakhiri semuanya”. Di samping itu, ketika para tokoh menyetel sebuah lagu berjudul “Untitled” yang tiba-tiba ada, mereka dipindahkan ke dunia lain, sebuah dunia penuh kehampaan yang di dalamnya terdapat seorang Hatsune Miku, karakter idola virtual dan sebuah voicebank. Dunia ini terbentuk karena perasaan Mafuyu dan ketidakmampuannya untuk memahami perasaan tersebut (yang di akhir cerita, diungkapkan bahwasanya Mafuyu memiliki keinginan untuk “diselamatkan”), dan Miku meminta kepada para anggota yang lain untuk membantu Mafuyu.

Mafuyu (nama lengkap: Asahina Mafuyu) sendiri adalah seorang siswi SMA teladan, dengan nilai bagus dalam bidang akademis maupun atletis. Ia seringkali dipandang tinggi oleh teman sekelasnya dan orang tuanya, dan mereka pun menganggap Mafuyu sebagai seseorang yang sempurna. Nyatanya, disebabkan oleh bakatnya Mafuyu dan keinginannya untuk bermanfaat dari orang lain sejak dini, ia kehilangan identitasnya dan tidak mengetahui apa sebenarnya yang ia inginkan dan sukai. Luka yang ia tanggung dalam jangka waktu lama ini membusuk dan meledak menjadi sebuah keinginan untuk tiada.

Mafuyu dan Depresi

Sebagaimana yang telah dipaparkan, banyak sekali karakteristik depresi yang terdapat pada Mafuyu. Bila diamati dari DSM-5, Mafuyu memiliki setidaknya lima gejala Major Depressive Disorder, yaitu berupa perasaan hampa dan tiada harapan, tidak menikmati aktivitas apapun (bahkan Mafuyu tidak lagi menikmati makanan yang dimasak oleh ibunya), merasa tidak berharga, kurangnya konsentrasi (dalam bentuk keraguan dalam mengambil keputusan), dan mempertimbangkan bunuh diri.

Gejala-gejala yang dihidap Mafuyu tersebut sudah berlangsung selama lebih dari dua minggu, menyebabkan tekanan dalam aktivitas sehari-hari, dan tidak ada implikasi bahwasanya dia menderita schizophrenia, mengalami manic episode sebagaimana yang ada pada penderita bipolar, atau menggunakan narkotika. Tidak ada juga implikasi bahwa Mafuyu menderita kondisi lain yang bisa menjelaskan gejala-gejala tersebut dengan lebih baik. Ditambah juga, dengan mampunya Mafuyu untuk menutupi gejala tersebut sehingga tidak nampak oleh teman sekelas dan orangtuanya, dapat ditarik kesimpulan bahwasanya kondisi depresi Mafuyu dapat dikategorikan sebagai smiling depression.

Dalam cerita utama Nightcord, kondisi depresi Mafuyu digambarkan dengan cukup mendetail. Keseharian Mafuyu dan monolognya seiring melalui kejadian-kejadian dalam cerita, serta dinamikanya dengan tokoh yang lain, mengindikasikan dan menggambarkan depresi tokoh tersebut, dan bisa jadi pula menggambarkan penderitaan seorang penghuni dunia nyata yang mengidap depresi. 

Aspek-aspek karya fiksi dalam cerita ini juga digunakan dengan sangat baik untuk menggambarkan fenomena depresi Mafuyu. Pengkontrasan antara dialog Mafuyu dengan teman sekelas dan orang tuanya, dan monolognya dengan dirinya sendiri, memberikan penekanan terhadap kondisi smiling depressionnya; dialognya senantiasa disajikan dengan menampakkan Mafuyu sebagai seseorang yang ceria, namun monolognya menunjukkan perasaannya yang ia pendam. Hal ini juga menggambarkan kontrasnya keinginan anak untuk menentang orang tua yang lalim, dan ketergantungannya sang anak terhadap orang tua tersebut, yang menyebabkan rasa benci sang anak menjadi terpendam dan berubah menjadi depresi, sebagaimana yang dikemukakan Sigmund Freud.

Selain itu, penggunaan perspektif yang terus-menerus berubah dari sudut pandang Mafuyu ke sudut pandang anggota-anggota Nightcord yang lain menggambarkan persepsi orang yang memiliki semacam trauma yang lain terhadap orang yang depresi. Setelah berlalunya cerita, Mafuyu tidak lagi menyembunyikan gejalanya dari anggota Nightcord yang lain, dan tingkah laku yang berbeda dari Kanade,

Mizuki dan Ena terhadap Mafuyu mencerminkan hubungan seseorang yang memiliki trauma dengan sesamanya. Ada orang yang berusaha membantu, menyelamatkan, dan menentang keinginan temannya untuk mati seperti Kanade. Ada pula yang ingin mengajak bicara, namun merasionalisasikan dan menganggap bahwasanya itu adalah pilihan temannya bila ia ingin mati, seperti Mizuki. Juga, ada orang seperti Ena, yang merasa bahwa semua orang memiliki penderitaannya masing-masing. Meskipun pada akhirnya mereka semua mendukung Mafuyu, tetapi memang pandangan mereka pada awalnya berbeda-beda.

Penggunaan dunia lain dalam cerita ini juga berperan besar dalam keberlangsungannya alur. Dunia yang hampa tersebut adalah tempat mereka pertama bertemu, dan dunia tersebut menyimbolkan perasaan hampa yang Mafuyu rasakan. Tiadanya sesuatu apapun di dunia itu selain Miku melambangkan ketidaktertarikannya Mafuyu terhadap sesuatu apapun selain musik, yang mana ia gunakan sebagai pelampiasan, dan masuknya anggota Nightcord yang lain dalam dunia tersebut melambangkan bahwa Mafuyu memiliki harapan dan peduli terhadap mereka.

Meskipun pada akhir cerita utama Mafuyu masih belum mampu untuk melawan depresi sepenuhnya, ia mampu untuk menaruh sedikit harapan terhadap masa depan. Hal ini ditegaskan lagi melalui lagu Composing the Future, yang mana meskipun liriknya menceritakan secara eksplisit tentang seseorang yang ingin mati, liriknya juga menyebutkan “masa depan” berulang kali. Jukstaposisi ini melambangkan Nightcord yang akan terus berjuang, meskipun sesuram apapun masa depan. Dalam dunia nyata, hal ini melambangkan langkah awal seseorang melawan depresi.

Akhir Kata

Meskipun tidak pernah menyatakan secara eksplisit bahwasanya Mafuyu adalah penderita depresi, cerita Nightcord at 25:00 dan Asahina Mafuyu telah menggambarkan depresi dengan baik, dan mengutilisasikan aspek-aspek fiksi dan literaturnya dengan sepenuhnya dalam membantu penggambaran tersebut. Penggambaran depresi ini tidak hanya berbasis stereotipe, namun juga memenuhi teori-teori klasik seperti yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, dan juga standar-standar modern seperti DSM-5. Adanya permainan menarik dengan representasi penderita depresi sebaik ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kalangan gamers terhadap kesehatan mental.

NB: Untuk para penderita depresi di luar sana, penulis memiliki beberapa kata-kata pribadi yang tidak terkait dengan teks. Jangan anggap orang-orang yang mengatakan bahwa penderitaanmu tidak ada apa-apanya, penderitaan tetaplah penderitaan. Memang sulit, namun carilah pertolongan. Kalian berhak mendapatkan yang terbaik. Kalian pasti bisa.

Editor: Muhammad Rifqi Taqiyuddin

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *