Warta  

Adakan Peluncuran dan Bedah Buku, Bedug Media Berikan Kado Persembahan untuk Al Azhar

Peluncuran dan Bedah Buku
Sc: Panitia Acara

Manggala, Kairo – Dalam rangka memperingati HUT Al-Azhar ke-1084, Bedug Media bersama PCINU Mesir menggelar acara peluncuran buku Bunga Rampai Ke-Azhar-an. Tak hanya itu, acara ini juga membincang buku berjudul al-Mûjaz al-Latîf fî ‘Alaqat Indonesia bi al-Azhar al-Syarîf bersama dengan penulis Dr. Husam Syakir (Direktur Pusat Informasi Al Azhar). Acara ini berlangsung pada hari Rabu (03/04) di Aula KAHHA PCINU Mesir, Kairo.

Adanya kegiatan ini merupakan ikhtiar kecil menjaga lingkungan intelektual Masisir di tengah kondisi Masisir yang perlahan mengalami erosi intelektual. “Adapun Bunga Rampai Keazharan merupakan hasil kumpulan tulisan rubrik keazharan yang mulai ditulis dari tahun 2017, dan buku ini merupakan kado kecil  persembahan dari kami kepada Al-Azhar pada perayaan miladnya di tahun ini,” ujar Muhammad Jihan Muqoddas selaku Ketua Panitia acara.

“Sebagai upaya refleksi kita sebagai seorang mahasiswa Al-Azhar setidaknya bisa mengenal tokoh-tokoh Imam Akbar. Jika kita tidak bisa merefleksikan kegeniusan Imam Akbar yang mempunyai banyak karangan pemikiran dalam hidupnya, salah satu upaya refleksi kita adalah mencatat dan mempelajari riwayat hidup mereka, sehingga adanya rubrik ini sebagai upaya menghidupkan kembali riwayat hidup masyayikh Azhar.” Ujar Ikrom Mausuli, Pimpinan Bedug Media 2022-2023.

Mengenai alasan mengapa tema Azhar tersebut dipilih, karena melihat kurangnya akses pengetahuan mengenai riwayat hidup para masyayikh & Imam Akbar Al-Azhar, sehingga harapannya lahirnya buku ini dapat menjadi solusi akan kurangnya akses tersebut.

Sesi pertama dimulai dengan diskusi dan bedah dua esai keazharan yang dibawakan oleh Ikrom Mausuli & Hafez Hasibuan. Dua esai tersebut masing-masing membahas mengenai bagaimana peran Imam Akbar dalam menjaga diplomasi kemanusiaan sekaligus berperan sebagai representasi Islam ahlussunah waljamaah, sedangkan esai lainnya membahas bagaimana Grand Syekh Imam Akbar Al-Azhar sebagai negarawan menurut perspektif Ibnu Kholdun.

Esai pertama dipilih karena melihat seorang Imam Akbar berhasil membangun sebuah tradisi baru dalam peradaban umat manusia. Melalui diplomasi, Imam Akbar berusaha mengampanyekan nilai-nilai humanis dan moderat ahlusunah waljamaah melalui soft diplomacy yang dilakukannya. Sedangkan esai kedua dipilih melihat fenomena bagaimana seorang agamawan acapkali mengutuk pemerintah dan acuh pada kebijakan pejabat. Padahal di zaman dahulu ada Ibnu Kholdun yang tak hanya menjadi ulama tetapi juga memiliki posisi di pemerintahan yang mana memiliki kemampuan diplomasi yang unik.

Tak hanya peluncuran buku acara berlanjut ke sesi kedua yaitu bincang buku al-Mujaz al-Latif fi ‘Alaqat Indunisia bi al-Azhar al-Syarief  Karya Dr. Husam Syakir. Buku ini membahas beberapa keserupaan dan hubungan antara Al-Azhar dan Indonesia. Seperti salah satu contohnya adalah bagaimana Mesir ketika dibuka oleh Amr bin Ash, Kelahiran Al-Azhar dan Kemerdekaan Indonesia, semuanya terlahir di bulan yang sama yaitu bulan Ramadhan yang mulia ini.

Di dalam buku ini juga membahas beberapa tokoh Indonesia yang pertama kali menginjakkan kaki menimba ilmu di Al-Azhar seperti Syekh Nawawi Al-Bantani dan Syekh Mahfud Termas. Tak hanya itu di dalamnya juga disebutkan beberapa alumni Al-Azhar yang berpengaruh. Seperti Quraish Shihab, Gus Dur, Gus Mus, Alawy Shihab, Amany Lubis dll. Di dalam buku tersebut juga disebutkan beberapa karya-karya ulama Indonesia seperti: Tafsir Al-Azhar & Tafsir Al-Misbah.

“Tokoh-tokoh tersebut bisa seperti itu karena tidak terlahir dari jiwa yang pemalas, ini membuktikan bahwa apabila seorang pelajar bersungguh sungguh dalam menuntut ilmu, niscaya ia akan menjadi orang berpengaruh dan sukses di masa depan,” ujar Dr. Husam Syakir, selaku penulis buku tersebut.

Reporter: Muhammad Iqbal Zia Ulhaq

Editor: Fadhil Syukrillah

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *