Rajab Dump: Dari Isra Mi’raj Hingga Keruntuhan Daulah

(Sc: pngtree.com)

Oleh: Muhammad Rifqi Taqiyuddin

Penulis adalah Kru Esai Website Manggala 2022-2023

Bulan rajab kini telah berlalu meninggalkan kita semua. Sebuah bulan yang mana di dalamnya penuh dengan kebaikan dan keutamaan. Ia merupakan salah satu dari 4 bulan haram yang dimuliakan. Yang mana mengenai maksud dari bulan haram menurut Al Qodhi Abu Ya’la sebagaimana perkataannya dalam kitab Zaadul Masiir adalah:

  1. Pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian.
  2. Pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan tersebut. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.

‘Ala kulli hal, sebenarnya masih banyak sekali keutamaan yang menghiasinya. Meskipun memang pada faktanya cukup banyak hadits-hadits yang menerangkan tentangnya adalah hadits-hadits dhaif atau bahkan maudhu, itu tidak menafikan bahwasanya memang sedari awal bulan rajab sudah memiliki kemuliaan serta keagungan yang tidak dimiliki bulan lainnya.

Namun di sini penulis tidak akan membahas bulan rajab dari segi keutamaannya. Karena menurut hemat penulis, tulisan-tulisan seputar hal tersebut sudah sangatlah banyak dan bisa di akses secara mudah oleh para pembaca sekalian. Bahkan cukup banyak kitab ulama-ulama terdahulu yang membahasnya. Misalnya Tabyinul ‘Ajab Bimaa Warada fii Fadhli Rajab karya Ibnu Hajar Al-Asqalani.

Oleh karena itu, pada tulisan ini penulis akan mencoba melakukan kilas balik tentang peristiwa-peristiwa besar yang terjadi pada bulan Rajab. Kalau dalam bahasa gaul ala kaula muda saat ini bisa kita katakan “Rajab Dump”. Baik, penulis rasa sudah cukup basa-basinya. Berikut ini beberapa peristiwa besar yang terjadi di bulan Rajab.

1. Isra Mi’raj

Peristiwa ini tampaknya sudah tidak perlu diulas lagi secara lebih detail. Karena menurut kacamata penulis, para pembaca sekalian rasa-rasanya sudah khatam dalam mencerna informasi seputar peristiwa agung di luar nalar tersebut yang menggemparkan kota Makkah di masanya. Bagaimana masuk akal di saat teknologi yang masih belum sangat canggih seperti sekarang ini bisa-bisanya ada sosok (Nabi Muhammad SAW) yang mengaku pergi dari Makkah ke Masjidil Aqsha dan dari Masjidil Aqsha berangkat ke langit ketujuh hanya dalam waktu satu malam?

Namun begitulah kenabian. Ia akan selalu menampilkan mu’jizat di luar akal sehat untuk untuk mendukung kebenaran kenabian seorang nabi dan atau kerasulan seorang rasul, sekaligus melemahkan lawan-lawan atau musuh-musuh yang meragukan kebenarannya.

Oh ya, selain kewajiban shalat 5 waktu yang menjadi buah perjalanannya, dari peristiwa ini jugalah Rasulullah SAW terhibur hatinya sehingga semakin gencar dalam mendakwahkan Islam di tengah-tengah cacian, hinaan, dan hambatan yang dilakukan kaum Quraisy. Hal ini karena beberapa saat sebelum Isra Mi’raj, beliau ditimpa kesedihan yang  begitu  besar.  Kesedihan  tersebut  kita  kenal  dengan  istilah ‘Ammul Huzni berupa wafatnya sang istri tercinta Sayyidah Khadijah r.a serta meninggalnya paman beliau yang sangat ia cintai yakni Abu Thalib.

2. Perang Yarmuk

Bisa dikatakan, perang yang mulai bergejolak pada 5 Agustus 636 M (7 Rajab 15 H) ini merupakan salah satu peperangan yang cukup besar dalam perjalanan dakwah islam. Kala itu pasukan islam dipimpin oleh sang Saifullah Khalid bin Walid r.a dan di tengah kecamuk perang digantikan oleh Abu Ubaidah bin Jarrah r.a karena wafatnya Sayyidina Abu Bakar r.a.

Saat itu kaum muslim yang terkenal gagah perkasa dengan jumlah 45.000 orang berhasil memukul mundur pasukan Romawi Byzantium yang membawa pasukan berkali-kali lipatnya yaitu 240.000 dalam waktu 6 hari. Luar biasa sekali, bukan?

Perlu diketahui, Perang Yarmuk juga dianggap sebagai peristiwa bersejarah karena menandakan pesatnya perkembangan Islam ke luar jazirah Arab. Karena pasca penaklukan tersebut, umat Islam segera menyebar di Mesir, sebagian Afrika Utara, dan beberapa wilayah di Laut Tengah. Ukuran Daulah Khilafah Rasyidah pun akhirnya menjadi berkembang luas hanya dalam hitungan dekade saja.

Baca Juga Artikel Lainnya: “Teman Tapi Menikah? Siapa Takut!

3. Terbebasnya Kembali Baitul Maqdis

Setelah sebelumnya Baitul Maqdis sempat dikuasai oleh pasukan Salibis pada tahun 1099 M pasca kekalahan kaum muslimin di Perang Salib jilid 1, pada 27 Rajab 583 H yang bertepatan dengan tahun 1187 M, Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil membebaskan kembali Baitul Maqdis dari kekuasaan pasukan Salib.

Dengan adanya penalukan ini, Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil memulihkan keseimbangan agama, sosial, dan politik atas kota suci itu (Yerusalem). Tidak hanya itu, penaklukkan kembali Baitul Maqdis juga menjadi gambaran citra Islam yang begitu toleran dan tidak berlaku zalim.

Perlu Anda ketahui, pada perang Salib jilid 1, kaum Salibis membantai kaum muslimin yang kala itu kalah dengan secara biadab dan membabi buta tanpa ampun sama sekali.

Namun tatkala Sultan Shalahuddin berhasil menang, tentu beliau tidak melakukan hal-hal keji seperti itu. Dikarenakan Islam memiliki aturan tersendiri dalam peperangan yang melarang adanya pembantaian terhadap warga sipil ataupun perusakan rumah ibadah.

4. Berdirinya Nahdlatul Ulama

Dalam konteks nasional, bulan Rajab juga merupakan bulan berdirinya salah satu organisasi masyarakat terbesar di Indonesia. Tepatnya pada 16 Rajab 1344 H yang bertepatan dengan 31 Januari 1926 para ulama berkumpul di Surabaya menyepakati lahirnya jam’iyah Nahdlatul Ulama yang salah satu tujuan utamanya adalah memperjuangkan aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah dan sistem bermazhab dalam beragama.

Dan kini setelah 1 Abad berlalu dalam penanggalan hijriah, organisasi ini telah berhasil menjadi salah satu Ormas Islam terbesar yang tidak hanya disegani di Indonesia, tapi juga di mata dunia internasional.

5. Runtuhnya Daulah Utsmani

Peristiwa ini yang tampaknya tidak banyak diketahui oleh kaum muslimin di era sekarang.

Yap, tepat pada 28 Rajab 1342 H yang bertepatan dengan 3 Maret 1924 secara resmi Daulah Utsmani yang menjadikan Islam sebagai asas pemerintahannya ditumbangkan oleh Mustafa Kemal Pasha. Pasca peristiwa tersebut, Mustafa Kemal melakukan perubahan fundamental berupa proses westernisasi (pembaratan)  dan  sekulerisme yang begitu ekstrim dan parah. Mengenai perubahan ini, menurut penulis tampaknya bisa menjadi objek bahasan tersendiri dikarenakan cakupannya yang luas.

Oh ya, sedikit tambahan pengetahuan, Turki Ustmani sendiri sejatinya memiliki kaitan yang cukup erat dengan Nusantara. Dalam hal ini Dr. Ismail Hakk Kad seorang Associate Professor bidang sejarah di Universitas Istanbul Medeniyet pernah menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan Anadolu Agency yang intinya menyebutkan bahwa terdapat hubungan formal dan informal antara Daulah Turki Utsmani yang kala itu menjadi adidaya dunia dengan Nusantara, baik itu hubungan dalam bidang sosial, militer, maupun politik.

Demikianlah beberapa peristiwa besar yang terjadi di bulan Rajab. Sebetulnya masih ada beberapa peristiwa besar lainnya yang terjadi di bulan ini, namun penulis rasa peristiwa-peristiwa di atas sudah cukup mewakili yang lainnya.

Pada akhirnya, di sini penulis beropini bahwa bulan rajab selain diutamakan dengan adanya peristiwa Isra Mi’raj, ia juga merupakan bulan yang di dalamnya diisi dengan ruh perjuangan. Baik itu perjuangan menyongsong pada kebenaran seperti apa yang dilakukan para tentara muslim di Perang Yarmuk, pembebasan Baitul Maqdis, serta pendirian Nahdlatul Ulama.

Ataupun sebaliknya yang berupa perjuangan terhadap kebatilan seperti apa yang dilakukan oleh Musthafa Kemal Pasha ketika meruntuhkan Daulah Turki Utsmani yang pada akhirnya berefek hilangnya kekuasaan islam yang sudah berlangsung sekian abad lamanya.

Di akhir tulisan ini, penulis mengajak diri pribadi dan para pembaca sekalian untuk menjadikan momentum bulan rajab sebagai booster dalam berjuang menuju kepada kebaikan. Jika para pembaca saat ini dalam fase yang kurang semangat dalam belajar atau futur dalam menapaki kehidupan yang kian hari makin memberatkan, kuy kita sama-sama kembali kencangkan tekad dan spirit kita untuk menyongsong masa depan. Adapun jika diantara Anda sekarang sudah on the track menuju kepada hal yang diinginkan, tetaplah berjuang dan jangan lupa mengajak orang-orang sekitarnya juga untuk berjuang bersama menuju kebaikan yang diridhoi Tuhan Sang Pencipta Alam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *