Haromi Asyir habis dibantai
Setelah itu dibawa ke qism satu
Ujian termin kini telah usai
Saatnya ke ma’radh buat hunting buku
Cakep ga ges pantunnya? Cakep lah ya? Hehe… Ya itulah mungkin pantun biasa saja yang dapat penulis buat pada pembuka tulisan kali ini. Jujur saja, penulis jarang banget bikin pantun, jadi maklumin saja ya kalau pantunnya mungkin agak absurd dan gak jelas.
Its oke, setidaknya pantun tersebut menggambarkan kondisi kita secara umum selaku Masisir yang baru beres menunaikan kewajiban ujian termin satu. Alhamdulilah lah ya, setelah dua hingga tiga mingguan bergelut dengan diktat, talkhisan dan talkhisnya talkhisan, kita semua dapat melalui ujian dengan lancar. Semoga semua yang membaca tulisan ini mendapatkan nilai terbaik di sisi Allah Swt. Minimal sofi lah ya, syukur-syukur dapet mumtaz. AMIN!!!!
Seperti tahun-tahun sebelumnya, setelah ujian termin satu, kita semua lagi-lagi bertemu dengan salah satu event terbesar yang ada di Mesir. Yap, apa lagi kalau bukan Cairo International Book Fair (CIBF) ke-55. Sebuah pameran buku terbesar di Afrika yang mungkin lebih kita kenal dengan sebutan Ma’radh. Pada tahun ini, agenda besar tersebut diselenggarakan mulai tanggal 24 Januari sampai 6 Februari 2024 di Egypt International Exhibition Center (EIEC), Tajammu Khamis, Kairo.
Nah sesuai dengan judul tulisan santuy yang satu ini, tentu kita di sini tidak akan berbicara panjang kali lebar mengenai sejarah ataupun hal-hal serius yang berkaitan dengan pameran terbesar kedua di dunia tersebut. Melainkan di sini penulis hanya ingin sedikit mengulas secara singkat sambil mengisi kegabutan yang melanda jiwa mengenai beberapa hal yang harus kamu perhatikan sebelum datang ke ma’radh. Apa sajakah sih hal-hal tersebut? Biar gak makin penasaran, skuy langsung dilihat di bawah ini! Cekidot!
1. Punya Denah Ma’radh
Hal yang harus kamu perhatikan pertama kali adalah memiliki denah ma’radh. Kenapa ini penting? Ya angtum bayangin aja stak dan stazah, di sana itu ada empat gedung yang mana luas setiap gedungnya penulis yakin melebihi besar imarah antum semuanya. Karenanya kalau gak punya denah, takut-takutnya nanti bisa nyasar dan malah thawaf karena kesulitan nyari pintu keluar dan gak punya tujuan.
Timbul pertanyaan, dimanakah kita dapat mengakses denahnya? Untuk mendapatkannya, dapat angtum akses pada link yang penulis garis biruin. Atw kalau gak mw akses link tersebut karena takut phising dan gak percaya sama penulis, biasanya nanti di depan setiap gedung akan ada denahnya masing-masing yang dapat angtum jepret menggunakan kamera boba yang sudah dimiilki.
2. Bikin List Buku yang Mau Angtum Beli
Berikutnya adalah, penulis sarankan agar angtum semua membuat list buku yang akan dibeli dan diburu. Kenapa harus buat list? Hal ini agar ketika di ma’radh sana kalian tidak menjadi manusia yang seolah-olah kehilangan tujuan karena gak tau buku apa yang mau dibeli.
Oh ya, usahakan buku yang akan menemani rak kayu angtum kedepannya adalah buku alias kitab-kitab yang memang kiranya akan antum butuhkan sekarang-sekarang ini atau nanti di masa yang akan datang. Selain itu, penulis sarankan juga agar angtum membeli cetakan terbaik pada sebuah kitab (kalau ada uangnya ya wkwkw).
Nah untuk mengetahui cetakan mana yang menjadi terbaik pada sebuah kitab, angtum dapat bertanya kepada senior yang lebih berpengalaman, atau bahkan langsung kepada para masyaikh yang terhormat.
3. Siapin Duitnya Stak
Next hal penting berikutnya atau bahkan yang paling penting adalah tentunya menyiapkan duit alias fulus bin uang untuk membeli kitab yang diidamkan. Sebab, tanpa uang tentu tidak ada kitab yang dapat dibeli oleh diri kita sendiri. Kecuali jika ada orang baik random yang tiba-tiba ngebeliin kita kitab, maka itu hal lain tentunya. Karenanya, sebelum berangkat silahkan siapkan uang sesuai kebutuhan dan keadaan yaw!
Ingat stak, di ma’radh gak ada jasa transfer yang ratenya satu juta dapet empat ribu lebih. Melainkan di sana hanya ada ATM yang menggunakan rate resmi Mesir yang sekarang berada di angka dua ribu kurang dikit. Kan rugi jadinya kalau sampai kita berangkat ke sana tapi uangnya kurang sehingga harus nuker di Mesin ATM. Hehehe…
4. Bawa Tas yang Sesuai
Hal lain yang tak kalah pentingnya sebelum datang ke ma’radh adalah para ustak diharapkan membawa tas atau yang serupa dengannya seperti koper atau kantong piknik sesuai dengan jumlah kitab yang akan dibeli. Kan gak lucu kalau misalnya di antara pembaca sekalian ada yang beli kitab Tafsirnya Syekh Mutawalli yang berjilid-jilid tapi malah cuma bawa tote bag yang imut. Kelimpungan sendiri tar yang ada bawanya.
Intinya mah silahkan sesuaikan aja dengan jumlah dan kuantitas buku yang akan dibeli angtum! Kalau ke ma’radh cuma sekedar beli satu dua kitab ukuran standar, bawa tas yang biasa dipakai ke kuliah juga ya ahlan saja. Eh… lupa, emang angtum pada sering kuliah dan denger muhadharah di sana? Muehehe…
5. Berdoa dari Rumah dan Jaga Wudlu!
Selanjutnya adalah jangan lupa berdoa untuk selalu diberikan keselamatan sebelum berangkat ke ma’radh. Meskipun pergi ke pameran buku yang satu ini hanyalah perjalanan yang singkat, tetap mintalah perlindungan kepada Yang Maha Baik agar kita selalu diberikan keselamatan dan dijauhkan dari segala marabahaya yang ada.
Oh ya, selain itu kalau bisa mah, usahakan dari rumah sudah berwudhu dan menjaga wudhu tersebut agar tidak batal yaw. Hal ini dilakukan agar saat mau shalat, kita tidak usah lagi abdas di sana yang ngantrinya panjang banget, makan waktu, dan ngeribetin diri sendiri.
6. Bawa Temen atau Ikut Rombongan Kalau Gak Berani Sendiri!
Nah hal penting terakhir yang harus betul-betul diperhatikan sebelum datang ke ma’radh adalah dengan siapa kita pergi. Kalau angtum memang seorang introvert dan sudah berpengalaman ke ma’radh berkali-kali, maka ahlan saja untuk pergi ke sana sendirian tanpa bergandengan tangan dengan siapa pun. Tapi kalau masih maba dan baru first time datang ke sana, mending jangan coba-coba pergi sendirian deh. Yang ada tar malah pusing sendiri.
Karenanya, di sini penulis saranin lebih baik bagi angtum para Maba atau yang belum pernah pergi ke sana sekali pun, untuk minta dampingan senior yang sudah berpengalaman. Atau kalau gak berani minta bantuan senior karena merasa sungkan, angtum bisa ikut open trip ma’radh yang biasanya nanti akan dibuka oleh berbagai macam organisasi yang ada. Baik itu afiliatif, almamater, kekeluargaan, dan yang lainnya.
Nah, itulah mungkin beberapa hal penting yang harus para ustak dan stazah perhatikan sebelum datang ke ma’radh tahun ini. Semoga informasi random yang penulis untaikan di sini dapat bermanfaat bagi angtum semuanya ya.
Oh iya lupa, terakhir penulis berpesan kepada teman-teman semua untuk senantiasa menjaga diri dan barang bawaannya ya. Jangan sampai di antara antum ada yang kehilangan barang-barang berharga seperti boba, dompet, dan yang lainnya.
Oleh: Muhammad Rifqi Taqiyuddin
Pimpinan Redaksi Website Manggala 2023-2024