Oleh: Cikuy Kerad
Birruuh biddam nafdika Aqsha, birruh biddam nafdika Aqsha… Yah begitulah slogan yang digemakan dan diteriakan kaum muslimin selepas melaksanakan shalat jumat di Masjid Azhar beberapa hari kebelakang. Slogan yang memiliki arti dengan ruh; dengan darah; kami bebaskan Masjidil Aqsha ini tentu sangat menggambarkan betapa besar perasaan empati umat muslim terhadap saudaranya yang kini sedang dilanda pembantaian oleh zionis la’natullah ‘alayhim.
Tidak hanya di Azhar tentunya, gaung serta gema tersebut sudah menjalar ke seantero dunia. Baik itu di negeri muslim, di benua eropa hingga amerika nun jauh di sana. Dukungan kepada rakyat Palestina terus mengalir deras tanpa henti. Sungguh pemandangan yang sangat menggetarkan jiwa dan raga bukan?
Namun sebelumnya, di sini penulis tidak akan mencoba untuk berbicara banyak hal mengenai konflik serta pembantaian yang kini terjadi di sana, karena memang merasa tidak memiliki kapasitas mumpuni dalam hal tersebut. Melainkan pada tulisan yang ringan ini, penulis hanya ingin sedikit mengutarakan tentang berbagai keutamaan Masjidil Aqsha yang membuatnya begitu spesial dan istimewa di mata kaum muslimin. Skuy langsung dibaca aja keutamaan-keutamaannya ges.
Masjid Kedua yang Allah Letakkan di Dunia
Jadi gini wir, keutamaan pertama Masjidil Aqsha adalah ia merupakan masjid kedua yang Allah letakkan di dunia setelah Masjidil Haram yang ada di Makkah sana. Landasannya adalah sebagaimana pertanyaan Abu Dzar Al Ghifari r.a kepada Rasulullah saw.:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ فِي الْأَرْضِ أَوَّلُ قَالَ الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ قَالَ ثُمَّ الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى قَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ يَعْنِي بَيْتَ الْمَقْدِسِ قَالَ قُلْتُ كَمْ بَيْنَهُمَا قَالَ أَرْبَعُونَ سَنَةً
Artinya: “Wahai Rasulullah, masjid apakah yang pertama diletakkan oleh Allah di muka bumi?” Beliau bersabda, “Al-Masjid Al-Haram.” Abu Dzar bertanya lagi, “Kemudian apa?” Beliau bersabda, “Kemudian Al-Masjid Al-Aqsha.” Berkata Abu Mu’awiyah, “Yakni Baitul Maqdis.” Abu Dzar bertanya lagi, “Berapa lama antara keduanya?”. Beliau menjawab, “Empat puluh tahun.” (HR. Ahmad)
Kiblat Pertama Kaum Muslimin
Berikutnya dan yang mungkin sudah lazim diketahui oleh teman-teman sekalian adalah ia merupakan kiblat shalat pertama umat Islam selama 16 bulan lamanya. Sebelum pada akhirnya Allah Swt. memerintahkan Baginda saw. agar mengubah arah kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram di Mekkah sana.
Hal ini didasari pada hadits berikut:
عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ سِتَّةَ عَشَرَ شَهْرًا حَتَّى نَزَلَتْ الْآيَةُ الَّتِي فِي الْبَقَرَةِ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ…
Artinya: “Dari Al-Bara bin ‘Azib berkata, ‘Saya shalat bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menghadap ke arah Baitul Maqdis selama enam belas bulan, sampai turun ayat di dalam Surah Al-Baqarah wahaitsu ma kuntum fawallau wujuhakum syatroh…’” (HR. Bukhari)
Mendapatkan Pahala Berlipat-lipat saat Shalat di dalamnya
Kemudian pada poin ini merupakan keutamaan shalat di Masjidil Aqsha dibandingkan masjid-masjid lainnya. Dalam hal ini, ada beberapa hadits yang menyebutkan keutamaan pahalanya. Ada yang menyebutkan 1.000 kali, 500 kali, dan 250 kali lebih baik daripada shalat di masjid lain, selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi tentunya.
Diantaranya adalah hadits yang menyebutkan bahwa shalat di dalamnya lebih utama 1.000 kali dibandingkan shalat di masjid lain, yaitu:
أَنَّ مَيْمُونَةَ مَوْلَاةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ يَا نَبِيَّ اللَّهِ أَفْتِنَا فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَقَالَ أَرْضُ الْمَنْشَرِ وَالْمَحْشَرِ ائْتُوهُ فَصَلُّوا فِيهِ فَإِنَّ صَلَاةً فِيهِ كَأَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ
Artinya: “Sesunggunya Maimunah pembantu Nabi berkata, ‘Ya Nabiyallah, berilah kami fatwa tentang Baitul Maqdis.’ Maka Rasulullah menjawab, ‘Bumi tempat bertebaran dan tempat berkumpul. Datangilah ia, maka shalatlah di dalamnya, karena sesungguhnya shalat di dalamnya seperti seribu kali shalat dari shalat di tempat lain.'” (HR. Ahmad)
Tempat Singgah Nabi saat Isra Mi’raj
Berikutnya adalah bahwa Masjidil Aqsha merupakan masjid kedua tempat berisra’ Rasulullah saw. sebelum Mi’raj ke sidratul muntaha. Dalam hal ini beliau bersabda:
أُتِيتُ بِالْبُرَاقِ وَهُوَ دَابَّةٌ أَبْيَضُ طَوِيلٌ فَوْقَ الْحِمَارِ وَدُونَ الْبَغْلِ يَضَعُ حَافِرَهُ عِنْدَ مُنْتَهَى طَرْفِهِ قَالَ فَرَكِبْتُهُ حَتَّى أَتَيْتُ بَيْتَ الْمَقْدِسِ قَالَ فَرَبَطْتُهُ بِالْحَلْقَةِ الَّتِي يَرْبِطُ بِهِ الْأَنْبِيَاءُ قَالَ ثُمَّ دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ فَصَلَّيْتُ فِيهِ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ خَرَجْتُ
Artinya: “Aku telah didatangi Buraq. Yaitu seekor binatang yang berwarna putih, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bighal. Ia merendahkan tubuhnya sehingga perut buraq tersebut mencapai ujungnya.” Beliau bersabda lagi, “Maka aku segera menungganginya sehingga sampai ke Baitul Maqdis.” Beliau bersabda lagi, “Kemudian aku mengikatnya pada tiang masjid sebagaimana yang biasa dilakukan oleh para Nabi. Sejurus kemudian aku masuk ke dalam masjid dan mendirikan shalat sebanyak dua rakaat. Setelah selesai aku terus keluar.” (HR Muslim)
Tempat Iktikaf yang Utama
Salah satu ibadah yang disunnahkan Nabi saw. adalah iktikaf. Nah, iktikaf yang paling utama dapat dilakukan oleh seorang Muslim adalah di salah satu dari tiga masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsha. Dalam hal ini ada sebuah hadits yang menyebutkan:
لاَ اعْتِكَافَ إِلاَّ فِيْ هَذِهِ الْمَسَاجِدِ الثَّلاِثَةِ : مَسْجِدِ الْمَدِيْنَةِ وَمَسْجِدِ مَكَّةَ وَمَسْجِدِ إِيْلِيَا
Artinya: “Tidak ada iktikaf (yang utama), kecuali di tiga masjid, Masjid Madinah (Masjid Nabawi), Masjid Makkah (Masjidil Haram), dan Masjid Iliya (Masjidil Aqsha).” (HR Al-Baihaqiy dan Ath-Thabrany)
Sangat Dianjurkan untuk Ziarah ke Masjidil Aqsha
Keutamaan terakhir Masjidil Aqsha yang ada pada artikel ini adalah bahwasanya mengunjungi masjid ini sangatlah dianjurkan bagi kaum muslimin. Karena itu, bagi Anda yang berkelebihan harta—seperti para mutawwif senior misalnya— bisalah sesekali mengunjungi masjid ini selepas dari Makkah sekaligus iktikaf di sana. Hehe…
Mengenai keutamaan iktikaf ini, Rasulullah saw. bersabda:
لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِي هَذَا وَالْمَسْجِدِ الْأَقْصَ
Artinya : “Tidak dikerahkan melakukan suatu perjalanan kecuali menuju tiga Masjid, yaitu Masjid Al-Haram (di Mekkah), dan Masjidku (Masjid An-Nabawi di Madinah), dan Masjid Al-Aqsha (di Palestina).” (HR. Bukhari)
Itulah beberapa keutamaan Masjidil Aqsha yang dapat di-spill pada tulisan ini. Sebenarnya masih banyak sih keutamaan lainnya yang belum tersampaikan. Baik itu yang ada di dalam Al-Qur’an maupun hadits Nabi saw. Jika memang teman-teman ingin mengetahui lebih dalam soal keutamaan dari masjid yang suci ini, bisa banget membaca kitab “Fadhoilul Quds” karangannya Imam Ibnul Jauzi yang terdiri dari 25 bab.
Di akhir, penulis mengajak teman-teman semua agar jangan lupa mendoakan saudara-saudara kita di Palestina yang kini semakin merana. Doakanlah mereka agar senantiasa diberikan kekuatan untuk melawan musuh-musuh Allah, dan agar para zionis bangsat tersebut dihancurkan sehancur-hancurnya oleh Dia Yang Maha Perkasa.