Esai, Opini  

Pandemi Covid-19, Rancangan ‘Sekelompok Orang’?

Pandemi Covid-19,Rancangan ‘Sekelompok Orang’?

Pandemi Covid-19 sebenarnya terlalu kontradiktif untuk disebut sebagai kebetulan. Sebab masih banyak hal yang menimbulkan tanda tanya di balik kasus Covid-19 ini. Misalnya tentang bagaimana pandemi ini bisa lahir? Atau mungkin yang paling penting, benarkah Covid-19 ini adalah rancangan dari ‘sekelompok orang’?

Saya tidak akan berbicara tentang cara penularan, atau bahkan cara pencegahan Pandemi Covid-19 ini. Sebab saya rasa itu sudah masyhur di kalangan masyarakat secara umum, lewat pemberitaan media-media, imbauan pemerintah, atau mungkin dari mulut ke mulut. Akan tetapi saya di sini akan lebih membahas tentang siapa sebenarnya dalang dari tersebarnya Covid-19 ini?

Namun sebelum masuk ke situ, mari kita menilik ke belakang dulu untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana Pandemi Covid-19 bisa lahir. Corona Virus Disease 2019 atau disingkat Covid-19 ini merupakan ‘keluaran terbaru’ dari bangsa virus bernama Corona.

Baca Juga Artikel lainnya “Ramadan, Madrasah Muscle Memory ala Islam”

Bagaimana Covid-19 Bisa Lahir?

Virus Corona ini sebenarnya sudah lama ada. Berkembang menjadi berbagai macam jenis virus akibat modifikasi genetik. SARS adalah jenis virus Corona yang pertama kali teridentifikasi di Guangzhou, Cina pada tahun 2002. Korban kematiannya dalam dua tahun sebanyak 774 orang.

Selanjutnya ada MERS, keluarga virus Corona juga yang pertama kali teridentifikasi di negara-negara Timur Tengah pada tahun 2012. Korban kematiannya dalam tiga tahun mencapai 866 orang. Kini tiba-tiba lahir virus Corona jenis baru yang belum pernah ada sebelumnya, yaitu Covid-19. Korban kematiannya dalam 1,5 bulan saja sudah mencapai 3000 orang.

Padahal kalau kita melihat presentasi tingkat kematian, Covid-19 adalah yang paling kecil jika dibandingkan dengan virus Corona jenis lain, hanya sebesar 3,4%. Sedang di posisi kedua ada SARS sebesar 9,6%, dan yang paling tinggi adalah MERS sebesar 34,3%. Namun karena perkembangannya yang begitu pesat, jumlah kematian Covid-19 adalah yang paling banyak.

Mari kita renungkan kembali, mengapa bisa tiba-tiba ada virus jenis baru yang mampu berkembang dengan begitu pesat? Apakah ini natural atau rekayasa genetik? Kunci dari penyebaran virus Corona ini sebenarnya terdapat pada asam aminonya. Jika ingin menghentikan penyebarannya, maka hilangkan asam aminonya. Tapi jika ingin mempercepat penyebarannya, maka tambahkan asam aminonya.

Inilah kenyataan yang terjadi. Bahkan melihat strukturnya yang tidak biasa, dilansir dari taiwannews.com; profesor di National Taiwan University mengatakan bahwa virus ini kemungkinan besar adalah buatan manusia. Ia menyebutkan bahwa tim peneliti Prancis menemukan terdapat empat asam amino tambahan pada Covid-19 yang tidak ditemukan pada sepupu-sepupunya yang lain, dan inilah yang menyebabkan pesatnya penyebaran virus tersebut.

Virus biasanya hanya memiliki mutasi kecil dalam bentuk perubahan tunggal. Maka, tidaklah mungkin penambahan empat asam amino sekaligus terjadi secara alami, peluang hal tersebut terjadi sangatlah kecil. Mutasi yang ditemukan pada Covid-19 ini sangatlah tidak wajar. Oleh karena itu menurut saya, penambahan asam amino tersebut dilakukan oleh manusia di laboratorium.

Siapa ‘Dalang’ yang Melahirkan Covid-19?

Mengapa ada orang yang begitu kejamnya memodifikasi virus Corona supaya cepat menyebar? Siapa yang diuntungkan dari pandemi yang mengakibatkan hancurnya perekonomian dunia ini? Tidak lain dan tidak bukan adalah Elit Global, Illuminati, atau The New World Order (Tatanan Dunia Baru). Dalam teori konspirasi, mereka ini adalah sekelompok elit kekuasaan rahasia yang berencana untuk menguasai seluruh dunia melalui pemerintahan yang otoriter.

Coba Anda pikir, siapa lagi yang bisa memikirkan rencana sebesar ini jika bukan mereka; organisasi rahasia yang bahkan memegang kendali presiden-presiden di berbagai negara? Anehnya lagi, skenario pandemi virus Corona ini sudah dirancang oleh The Rockefeller Foundation—salah satu pentolan Elit Global, pada Mei 2010, seperti ekonomi yang runtuh, panik global, cek temperatur suhu sebelum masuk gedung, dan lain sebagainya. Bagaimana mungkin fenomena sekarang sudah tertulis sejak sepuluh tahun yang lalu?

Mengutip dari salah satu tulisan berjudul ‘Lock Step, This Is No Futuristic Scenario: Panic and the Post-Pandemic Future’ dari globalresearch.ca:

During the pandemic, national leaders around the world flexed their authority and imposed airtight rules and restrictions, from the mandatory wearing of face masks to body-temperature checks at the entries to communal spaces.

“Selama masa pandemi ini, para pemerintah di seluruh dunia mengambil upaya memperluas kewenangan dengan menerapkan kebijakan pembatasan ruangan kedap udara, dimulai dari kewajiban mengenakan masker hingga pengecekan suhu tubuh di setiap tempat yang menjadi akses keluar-masuk sampai di ruang-ruang umum.”

Itulah beberapa rancangan yang tertulis dalam skenario tersebut. Dalam dokumen resmi yang berjudul “Lock Step” itu menyebutkan pandemi ini sebagai New Influenza Train (Flu Jenis Baru). Artinya mereka sudah mengetahui bahwa wabah yang mengakibatkan panik global ini adalah pandemi sejenis flu. Lebih hebatnya lagi, mereka bahkan dalam dokumen itu sudah menskenariokan bahwa Cina adalah negara pertama yang melakukan lockdown akibat virus, persis seperti yang terjadi di Wuhan.

Lalu, apa keuntungannya hal ini bagi mereka? Bukankah malah merugikan dunia? Iya, bagi dunia. Tapi tidak bagi ‘mereka’. Sebab mereka tidak memandang suka, ras, dan bangsa apa pun. Mereka menganut sistem pemerintahan yang otoriter. Bahkan bagi Amerika sekali pun, yang kita ketahui sebagai induk dari seluruh negara, hal ini justru malah merugikan, dan inilah yang membuktikan bahwa Amerika juga berada di bawah kendali mereka.

Tujuan utama mereka menebarkan pandemi Covid-19 ini adalah untuk meruntuhkan perekonomian dunia. Saat hal itu terjadi, salah satu yang akan mereka lakukan adalah berpura-pura datang menawarkan bantuan berupa hutang. Negara-negara yang terkena dampaknya—Indonesia misalnya—akan secara terpaksa menerima bantuan mereka. Akibatnya, hal itu akan menambah hutang baru bagi negara, dan pastinya kelak hutang tersebut akan ditanggung oleh anak-cucu kita. Semakin banyak hutang dunia, semakin besar kesempatan untuk membuat manusia berada di bawah kendali mereka.

Mungkin Anda bertanya-tanya mana bukti yang secara jelas menyatakan bahwa hal ini adalah rencana mereka. Saya akan bertanya kembali kepada anda dengan analogi, bagaimana mungkin seorang pencuri mengakui bahwa dirinya adalah pencuri? Elit Global yang memegang kendali sebagian besar media internasional, seperti: CNN, NBC, FOX, Google, Youtube, dan lain-lain, tidak akan mungkin membuka kedok mereka di depan dunia.

Maka benarlah seperti apa yang dikatakan oleh Verbal Kint, nama tokoh dalam film The Usual Suspects, “Trik terhebat yang dilakukan iblis adalah meyakinkan kepada dunia bahwa dirinya (iblis) tidak ada.” Inilah yang terjadi. Mereka benar-benar merahasiakan tujuan untuk melemahkan rakyat dunia, yang nantinya membuat semuanya secara suka rela tunduk di bawah pemerintahan diktator yang otoriter.

Baca Juga Artikel lainnya “Sepetik Hikmah Ramadan dari Syair Abu Nawas dan Salawat Tarhim”

Allãhu a’lam bishawwãb.

Oleh: Defri Cahyo Husain

Penulis adalah pimpinan redaksi Majalah Manggala 2020/2021

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *