Manggala, Kairo – Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (SEMA-FU) menggelar program orientasi mahasiswa baru Fakultas Ushuluddin dengan nama Ittiba 2025 pada Sabtu (12/04) di Auditorium Markaz Syeikh Zayed, Distrik 6, Kairo.
Kegiatan ini menjadi momentum penyambutan sekaligus pengenalan lingkungan akademik bagi para mahasiswa baru. Namun, di balik semaraknya acara, terselip sorotan serius terkait capaian akademik mahasiswa Fakultas Ushuluddin. Wildan Akbar Fathurahman selaku Ketua SEMA-FU 2025 menyampaikan fakta yang mengkhawatirkan:
“Setiap tahunnya, sekitar 250 mahasiswa Fakultas Ushuluddin gagal naik tingkat. Hal ini menjadi tantangan besar yang perlu segera mendapat perhatian dari seluruh elemen akademik,” ujarnya.
Salah satu faktor yang turut menjadi perhatian dalam acara tersebut adalah kecenderungan mahasiswa yang terlalu larut dalam aktivitas non-akademik di luar kampus, seperti organisasi, bisnis, komunitas, dan kegiatan sampingan lainnya.
“Kegiatan-kegiatan (di luar kampus) itu memang baik dan bermanfaat. Tapi ketika teman-teman tidak tahu batasannya dan tidak bisa menyeimbangkan mana yang lebih penting dan harus diprioritaskan, maka kalian akan masuk ke dalam lubang-lubang hitam yang membuat kalian kehilangan arah,” tambah Wildan.
Ittiba 2025 mengangkat tema “Time Odyssey: Gear up, time’s ticking” yang mengajak para mahasiswa baru untuk belajar memaknai masa lalu, berproses di masa kini, dan merancang masa depan. Program ini menekankan pentingnya kesiapan mental, keterampilan, dan pola pikir dalam menghadapi dunia perkuliahan—sebuah medan perlombaan yang tak bisa ditunda.
Reporter: M. Alfin Nurrohim & Ahmad Rizky Fadilah