Manggala, Kairo – Angkringan RAMU (Raudhatul Mufakkirin) menggelar diskusi bertema “Sumbangsih Barat Bagi Dunia Islam: Anugerah atau Musibah” pada Ahad (23/02) di Antara Kafe, Kairo. Diskusi ini menghadirkan dua narasumber, Akbar Mujaddid, Lc dan Lalu Muhammad Zainul Hilal, yang membahas tentang bagaimana seharusnya sikap umat Islam dalam menanggapi pengaruh Barat terhadap dunia Islam.
Hilal menjelaskan bahwa muslim harus kritis terhadap apa yang datang dari barat, “di sini ada pandangan dari Hasan (cendikiawan muslim Mesir) bahwasanya untuk memandang barat kita harus memandangnya dengan kritis sebagai yang setara dengan dia, jadi bukan sebagai yang emperior.”
Sejalan dengan pernyataan Hilal, Akbar menegaskan bahwa kita perlu memilih secara bijak antara apa yang datang dari Barat dan tetap melestarikan turats. Ia menyatakan, “Kita harus kritis terhadap apa yang datang dari Barat, dan memilahnya dengan bijak. Di saat yang sama, kita juga harus melihat turats kita.” Akbar menambahkan, “tidak semua yang datang dari Barat harus kita terima, dan tidak semua yang ada dalam budaya kita harus kita tolak.”
Sebagai penutup, Hilal menyampaikan, “Sumbangsih Barat bagi dunia Islam merupakan anugerah dalam memberikan perspektif baru yang membuka cakrawala modernitas, atau bahkan pasca-modernitas itu sendiri. Namun, untuk menjadikannya anugerah, kita harus membacanya dengan kritis, tidak sekadar menerima sepenuhnya dari Barat dan menolaknya secara total.” Dengan demikian, penting bagi kita untuk bijak dalam menyikapi pengaruh Barat, agar dapat mengambil manfaatnya dengan tepat.
Reporter: Rizki Mahfuzi
Editor: Jazeila Rahmatika