Manggala, Kairo – Sebagai upaya mengapresiasi karya seni dan sastra di lingkungan Masisir, Komunitas Zonasi dan Art Theis de Cairo memelopori MiniFest Jilid 1 dengan tema “Kepalaku Bukan Museum” yang digelar pada Rabu, (23/10) di Zone Coffee, Gamaliya, Kairo.
Lalu Azmil Azizul Muttaqin selaku manajer program, membeberkan sejumlah alasan dan motivasi lahirnya MiniFest ini. Salah satunya adalah karena minimnya ruang apresiasi bagi karya seni dan sastra di kalangan mahasiswa Indonesia yang berada di Mesir.
“Kami merasa ingin menampakkan bahwa pelajaran-pelajaran kehidupan itu tidak hanya bisa didapatkan dari hal-hal yang bersifat ilmiah, tapi karya sastra, seni, film, lukisan itu juga bisa menjadi ranah untuk kita berdiskusi dan mempelajari arti kehidupan, itu hal sedehana yang menginisiasi kenapa harus ada MiniFest,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama ia juga menyampaikan tujuan dan harapan dari apresiasi kecil-kecilan ini yang diharapkan dapat menjadi langkah awal berkembangnya karya-karya seni dan sastra di kalangan Masisir.
Program ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 23 hingga 25 Oktober 2024. Pembukaan, presentasi karya peserta sayembara desain ilustrasi, serta diskusi Tutur Perupa dan Di Balik Lensa menghiasi acara hari pertama. Hari kedua diisi dengan diskusi bertajuk Suara Aktivis Literasi. Sementara hari ketiga akan ditutup dengan penampilan-penampilan karya dari beberapa komunitas seni seperti Masisir Musik Gram, Art Theis de Cairo, Sifarotul Adab, Stand Up Indo Kairo, dan penampilan wayang kulit.
Reporter: Mochamad Alfin Nurrohim dan Zulfan Firosi Zulfadhli
Editor: Jazeila Rahmatika