Keep your dignity.
Judul | : | Hellsinker (terkadang ditulis Hellsinker. atau HellSinker.) |
Pengembang | : | Ruminant’s Whimper |
Penerbit | : | Didistribusikan oleh Twilight Frontier pada Comiket 72 di tahun 2007, dan diterbitkan juga di platform Steam oleh Henteko Doujin. |
Tanggal Terbit | : | Agustus 2007 (Comiket 72), 20 Juli 2019 (Steam) |
Panjang | : | Sangat beragam. Satu sesi Full Sequence Order bisa memakan waktu sekitar tiga perempat hingga satu jam, namun perlu waktu lama untuk berlatih hingga mampu menuntaskan Full Sequence Order. Terlebih lagi, jika pemain ingin berlatih untuk mendapat skor tinggi, maka akan membutuhkan waktu yang amat sangat lama. |
Ukuran | : | Kurang lebih 485 megabita. |
Dalam suatu karya seni, pasti terdapat proses terkomunikasikannya ide dari sang seniman kepada sang penikmat dan seringkali hakikat dari seni sebagai medium yang penuh dengan ketidakpastian dan subjektivitas menjadikan proses tersebut penuh dengan pertanyaan dari sang penikmat. Sebagaimana seseorang mungkin bertanya, “Mengapa senyuman Monalisa sangat memukau?”, mungkin pula seseorang bertanya, “Apa yang membuat Elden Ring sangat memanjakan mata?,” Sebagaimana seseorang mungkin berusaha mencari pesan moral dalam Lolita karya Nabokov, seseorang juga mungkin berusaha mencari hubungan antara magnum opus-nya Wittgenstein—Tractatus Logico-Philosophicus—dan pesan-pesan yang terkandung dalam Wonderful Everyday. Sebagaimana seseorang mungkin mengeluh, “Mengapa Dogra Magra sangat sulit untuk diterjemahkan?”, mungkin pula seseorang mengeluh, “Mengapa Defense of The Ancients 2 sangat memicu amarah?”
Hellsinker. adalah suatu permainan doujin bergenre bullet hell shoot ‘em up legendaris nan niche karya Ruminant’s Whimper yang memiliki mekanisme yang kompleks dan cerita samar yang tersembunyi di balik prosa yang rumit, dan pernyataan ini tentu akan memunculkan berbagai pertanyaan dalam benak-benak beberapa di antara kalian. Tenang saja, karena sebagai seseorang yang telah memainkan game ini selama lebih dari delapan jam, saya pun masih bertanya-tanya. Orang yang memainkan game ini selama berbulan-bulan pun mungkin masih bertanya-tanya.
Maka dari itu, pernyataan tersebut akan diuraikan dalam beberapa paragraf selanjutnya, dengan harapan pertanyaan yang mungkin ada di benak sebagian dari kalian akan terjawab.
W A R N I N G
AN AWESOME PRAYER
IS
CONFLICT WITH US
KEEP YOUR DIGNITY
(tentunya, sebuah karya dari Jepang pasti membutuhkan Engrish)
Mungkin orang-orang yang sudah cukup lama berselancar di berbagai jejaring situs tidak asing dengan istilah doujin, namun definisi doujin itu sendiri mungkin berbeda-beda tergantung kadar hormon dan jumlah sel yang terdapat di otak seseorang.
Pada intinya, doujin mungkin diartikan sebagai suatu sinonim dari indie, namun terdapat beberapa perbedaan. Doujin dan indie sama-sama merupakan suatu kelompok kecil yang bertujuan menghasilkan karya, baik itu berupa musik atau game. Mungkin sebagian dari kalian sudah tidak asing dengan istilah musik indie. Meskipun musik indie kerap kali diasosiasikan dengan hawa yang santai, galau, atau keduanya, jangan salah, sebenarnya istilah indie itu sendiri merujuk kepada penerbitnya yang bukan merupakan perusahaan yang besar.
Di antara perbedaan yang paling menonjol antara keduanya adalah visi dari instansi-instansi tersebut. Perusahaan indie utamanya berdiri untuk menghasilkan uang dari karyanya, sementara doujin utamanya adalah sekelompok orang yang berkumpul untuk menyalurkan passion mereka terhadap sebuah hobi menjadi suatu karya. Biasanya, dalam suatu doujin circle, hal itulah yang menjadi tujuan utama, dan meskipun terkadang mereka menghasilkan uang, hal tersebut bukanlah tujuan utama.
Selain itu, indie lebih identik dengan karya-karya yang orisinal, sementara doujin lebih beragam. Karya doujin tidak jarang merupakan derivative—sebuah karya yang merupakan pengembangan independen dari kekayaan intelektual yang sudah ada, yang pembuatannya tidak terlibat dengan pemegang asli hak atas kekayaan intelektualitas tersebut—. Karya derivative tidaklah ilegal; kalian mungkin sudah pernah menjumpai beberapa fanfiction, dan keberadaannya tidaklah melanggar hukum.
Kedua perbedaan ini bukanlah suatu hal yang absolut. Bisa saja alasan utama suatu perusahaan indie berdiri bukan untuk mencari uang, namun untuk menyalurkan hobi. Tidak jarang pula, suatu karya doujin merupakan karya yang orisinal; Tiga Keajaiban Doujin yang terdiri dari Tsukihime, Higurashi dan Touhou Project semuanya merupakan karya orisinal (meskipun tidak jarang seseorang menjumpai derivative dari tiga karya tersebut, terutama Touhou). Hellsinker. sendiri merupakan karya orisinal.
Hellsinker. merupakan permainan yang bergenre bullet hell shoot ‘em up (biasa disingkat shmup). Bila kalian pernah memainkan Platypus atau Galaga pada masa kecil, kurang lebih seperti itulah shmup; kalian mengendalikan suatu karakter atau pesawat dan menembak objek serta musuh yang muncul, sementara progres level-nya berlanjut secara otomatis.
Bedanya bullet hell atau danmaku dengan shmup biasa adalah jumlah tembakan lawan. Serangan lawan dalam bullet hell seringkali jauh lebih banyak dibandingkan dengan shmup biasa, bahkan terkadang hingga menutupi seluruh layar. Untuk mengakomodasikan terhadap jumlah rintangan yang luar biasa, seringkali hitbox sang karakter pemain dikecilkan hingga hanya beberapa pixel.
Serangan lawan yang memenuhi layar tentunya mengintimidasi, namun bullet hell tidak selalu lebih susah dibandingkan dengan shmup biasa. Bisa saja sebuah shmup non-bullet hell mengandung serangan lawan yang jauh lebih cepat meskipun tidak padat, dan hitbox sang pemain yang ukurannya normal tidak akan menyelamatkannya dari serangan tersebut.
Doujin bullet hell shoot ‘em up yang satu ini dikembangkan oleh Ruminant’s Whimper, sebuah doujin circle yang terdiri hanya dari satu orang yang dikenal dengan alias Tonnor atau Hiranyon. Dahulu dinamakan Inudon Teikoku atau Inudon Empire dalam bahasa Inggris, sirkel ini juga telah mengembangkan dua game lain, yaitu Radio Zonde dan Dogma. Radio Zonde juga merupakan bullet hell shoot ‘em up, namun Dogma adalah permainan bertarung dua dimensi semacam Street Fighter.
Pada awalnya, Hellsinker. diterbitkan pada acara Comiket yang ke-72. Comiket adalah akronim dari Comic Market—suatu acara di mana banyak sekali doujin circle berkumpul untuk menjual karya mereka—. Tonnor menitipkan penjualan Hellsinker. kepada Twilight Frontier, sebuah doujin circle yang terkenal sebagai pengembang permainan-permainan bertarung di serial Touhou. Bertahun-tahun kemudian, pada tahun 2019, Hellsinker. diterbitkan pula di platform penjualan game Steam oleh Henteko Doujin.
Sebuah shoot ‘em up, bullet hell, dan pengembangnya adalah suatu sirkel doujin. Tidak mengherankan bila judul yang satu ini menjadi niche—sesuatu yang hanya diminati oleh sebagian kecil orang—. Namun, bahkan di kalangan doujin shmup yang sudah sangat niche pun, Hellsinker. tetap dianggap sebagai suatu anomali yang sangat unik dan cukup memfilter—menyaring orang-orang karena suatu aspeknya yang dianggap terlalu sulit—. Mengapa bisa demikian?
Sebelum membahas tentang mekanisme dan cerita Hellsinker., ada baiknya kalian melihat terlebih dahulu bagaimana hal-hal tersebut tersampaikan. Sejumlah besar informasi tentang latar belakang cerita serta cara memainkan Hellsinker. terkandung di panduannya, yang dapat ditemukan di folder tempat gamenya berada, dan panduannya pun telah diunggah ke laman https://hellsinker-instruction.firebaseapp.com/instruction_e/. Namun ….
Mungkin tidak terlalu terlihat bila hanya dari satu screenshot saja, namun panduan ini bukanlah sesuatu yang sangat mudah untuk dibaca, apalagi dicerna. Untuk yang mengerti bahasa Inggris, kalian akan sadar bahwa prosanya cukup… berbunga-bunga. Demikian pula bagi yang mengerti bahasa Jepang dan membaca panduan orisinalnya pra-terjemahan; seringkali, dibilang bahwasanya panduan ini—dan teks dalam permainan Hellsinker. juga—ditulis dalam ひらにょん語 (Hiranyon-go, bahasa Hiranyon). Meski demikian, rata-rata orang yang telah memainkan Hellsinker.—dan termasuk diri saya juga—akan merekomendasikan kalian untuk membaca panduannya hingga tuntas, wajib bin kudu, karena tutorial in-game dalam Hellsinker. seolah-olah berusaha menenggelamkan kalian dan kalian akan tenggelam bila tak punya basis berenang.
Singkatnya, tutorial Hellsinker. bagaikan menyuruh kalian membaca suatu buku panduan gimnastik, memaksa kalian untuk melakukan semua gerakan mulai dari handstand hingga triple backflip, lalu di ujung semua itu, kalian dipaksa untuk menjadi bagian dari suatu parade sirkus di mana kalian adalah badut yang dipaksa untuk melakukan berbagai trik, dan setiap kali kalian gagal, kalian diminta untuk mengulangi dari trik sebelumnya. Jadi, jangan lupa, bila tak ingin menjadi badut ketika memainkan game-nya, bacalah panduan terlebih dahulu.
Meskipun demikian, resensi ini tidak akan menerangkan tentang mekanisme Hellsinker. secara terlalu mendalam, karena mustahil menerangkan seluruh mekanisme Hellsinker. tanpa mengubah karya tulis ini menjadi panduan 2.0, dan itu bukanlah tujuan dari tulisan ini. Panduan sudah menerangkan dengan cukup jelas bagi sebagian besar orang, dan bila itu pun belum jelas, maka sudah ada orang-orang yang menerangkan lebih lanjut tentang panduan tersebut. Namun, perlu diketahui pula bahwa di antara hal-hal yang menjadi identitas dari Hellsinker. adalah betapa kompleksnya mekanismenya.
Kontrol dari Hellsinker. kurang lebih terdiri dari tombol-tombol berikut:
- tombol-tombol untuk menjeda, memberhentikan, dan mengulang permainan;
- empat tombol arah untuk menggerakkan karakter;
- tombol tembakan utama;
- tombol senjata cadangan;
- dan tombol discharge.
Selain itu, ada pula tombol untuk memperlambat gerak sang karakter, namun tombol itu tak begitu penting.
Mungkin terdengar sederhana, namun tergantung karakternya, senjata cadangan dapat berubah-ubah bentuk tergantung berapa lama kalian menekannya, atau bila kalian menekannya selagi tombol senjata utama ditahan. Apapun karakter yang dipakai, senjata-senjata ini perlu digunakan dengan bijak, karena penggunaan masing-masing hal tersebut cenderung situasional dan terkadang terbatas.
Ngomong-ngomong soal karakter, terdapat empat karakter di game ini: Dead Liar, Fossil Maiden, Minogame, dan Kagura. Karakter-karakter ini bukanlah hanya skin tampilan saja, dan bukan pula perbedaan yang tidak terlalu jauh seperti Marisa-A dan Marisa-B dalam game-game Touhou, namun benar-benar berbeda satu sama lain dan masing-masing memerlukan waktu agar seseorang terbiasa menggunakannya. Bagaikan seseorang yang ahli dalam memainkan Protoss di StarCraft, belum tentu mencapai skill level yang setara dengan Zerg.
Mekanisme Hellsinker. yang kompleks dan unik juga didukung dengan penamaan yang unik. Indikator seberapa siapnya discharge dan senjata utama dinamakan berdasarkan benda-benda langit—SOL dan LUNA—. Begitu juga dengan yang biasa disebut oleh shmup lain sebagai rank—tingkat kesulitan yang dapat berubah-ubah tergantung bagaimana kalian bermain—Hellsinker. menyebutnya STELLA. Kebiasaan ini sudah dimiliki Ruminant’s Whimper sejak ia membuat Radio Zonde, dan di sana bahkan lebih parah, karena bahkan menunya pun sulit untuk dinavigasi.
Setelah berjuang keras membaca panduan dan menghadapi tutorial yang sangat ganas, kalian pun siap untuk menghadapi Hellsinker..
Mungkin kalian memutuskan untuk memilih menggunakan Dead Liar karena itulah yang dipakai di tutorial. Atau mungkin kalian sudah membaca saran-saran dari orang lain dan memilih Minogame karena i-frame-nya—frame di mana sang karakter tak bisa terkena serangan—sangat banyak? Atau mungkin kalian memilih Fossil Maiden karena banyak orang yang menganggapnya mirip dengan opsi shmup lain yang lebih tipikal?
Apapun pilihan kalian, kalian memilihnya, dan kalian langsung menuju ke pilihan menu Full Sequence Order di mana kalian akan melalui seluruh delapan (sembilan?) level secara berurutan. Full Sequence Order perlu ditamatkan dalam satu sesi dan tidak bisa di-save (namun bisa di-pause), maka dari itu, kalian menyisihkan kurang lebih satu jam untuk menamatkannya sekali duduk.
Head-up display di kiri dan kanan kalian memanglah rumit, namun kalian tidaklah lagi terganggu dengan itu. Meskipun kalian mungkin belum mengerti sepenuhnya, tutorial telah menjelaskan hal-hal tersebut dan kalian hanya perlu untuk membiasakan diri.
Inilah segmen pertama dari perjalanan kalian yang terdiri dari delapan segmen. “SEGMENT 1: WAR RELICS — EDGE OF THE GARDEN: WAR RELICS OUTSKIRTS,” sebagaimana yang dinyatakan oleh judul yang berada di bagian atas dan bawah layar. Latar belakang dari segmen ini adalah suatu reruntuhan, sesuai dengan yang dinyatakan dalam judul—war relics—.
Dahulu kala, di dunia Hellsinker., manusia tidaklah hidup dengan mudah. Sulitnya kehidupan di dunia ini memacu para manusia untuk menciptakan suatu Mechanism, demi lingkungan yang layak dihuni.
Dengan Mechanism ini, hiduplah manusia dengan damai, namun tidak untuk lama. Suatu saat, runtuhlah mekanisme ini, peradaban ini, dan kembalilah manusia pada zaman kesusahan. Mengapa bisa runtuh? Apakah keruntuhan ini sesuatu yang tak terduga? Ataukah mereka tidak ingin menduganya? Ataukah mereka telah menduganya, namun tak mampu berbuat apa-apa? Tak ada yang tahu jawabannya. Yang jelas, kembalilah manusia pada zaman kesusahan.
Yang tersisa dari manusia bersusah payah untuk mencari tempat yang layak dihuni. Mereka membangun permukiman di sekitar pabrik-pabrik yang dahulu bertujuan mendukung Mechanism yang telah runtuh. Antara permukiman yang satu dengan yang lainnya, mereka mampu berinteraksi walaupun terbatas, dan perlahan-lahan mereka berusaha mengambil alih kembali tempat yang dahulu dihuni oleh nenek moyang mereka.
Masa demi masa telah berlalu, dan manusia perlahan-lahan kembali membentuk negara bagaikan negeri-negeri terdahulu. Selagi mereka menjelajahi tempat demi tempat, mereka menemukan reruntuhan dari masa berdirinya Mechanism, dan hal tersebut memberi mereka harapan.
Di antara reruntuhan tersebut, terdapat pula mereka yang hendak meniru Mechanism. Mereka memegang teguh harapan bahwasanya suatu hari, mereka dapat kembali ke masa jaya yang terdahulu.
Demikianlah latar belakang dunia Hellsinker., yang keterikatannya dengan cerita yang berada dalam permainan itu sendiri pun cukup misterius.
Kalian bermain menjadi suatu EXECUTOR—suatu makhluk yang “tidak manusiawi”, baik itu Dead Liar, Fossil Maiden, Minogame, ataupun Kagura—dari organisasi GRAVEYARD yang memiliki cabang-cabang di seluruh dunia. Tujuan kalian adalah menyusuri CARDINAL SHAFT, suatu menara menjulang tinggi di tengah pulau yang sekarang hanya dikenal dengan nama Paradise.
Dalam perjalanan kalian, kalian akan dihadang oleh para PRAYER. Apa yang akan kalian lakukan pada mereka, pilihannya ada di tangan kalian. Apakah kalian akan memusnahkan para PRAYER, atau akan kalian abaikan? Apa kalian akan memusnahkan mereka bagian demi bagian, ataukah langsung menghancurkan intinya? Akankah kalian membunuh sang tuan dan membebaskan budaknya, ataukah kalian akan menghabiskan mereka semua?
Petualangan kalian akan senantiasa didampingi oleh desain stage yang unik dengan penempatan musuh dan rintangan yang sangat menarik, yang polanya merupakan seni dengan sendirinya. Sebagaimana shmup pada umumnya, Hellsinker. akan membuat kalian berencana dengan sangat cermat demi membuat suatu rute yang optimal, baik itu hanya untuk survival ataupun scoring yang jauh lebih susah. Bedanya, dengan Hellsinker., kalian memiliki tiga sistem scoring yang berbeda dan empat karakter yang mekanismenya sangat beragam satu sama lain, yang menjadikan shmup ini sangat bervariasi dalam bagaimana cara kalian memainkannya.
Selain stage-nya yang unik, Hellsinker. memiliki OST yang selalu hadir mendampingi perjalanan kalian. Gaya OST Hellsinker. serupa dengan musik-musik doujin atau trance asal Jepang, seperti yang biasa orang-orang temukan dalam permainan-permainan ritme. Keunggulan dari gaya ini biasanya adalah melodinya, dan OST Hellsinker. bukanlah pengecualian; semua OST-nya, baik yang melankolis, yang penuh katarsis, ataupun yang sangat membuat panik, semuanya sangatlah unggul dalam aspek ini. Musik doujin seringkali memiliki soundfont yang sederhana namun melodi yang luar biasa, dan Hellsinker. juga demikian.
Satu hal yang senantiasa mendampingi kalian, yang tak boleh dilupakan, adalah kematian. Bila kalian memutuskan untuk memainkan ini, kalian akan mati. Lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi. Dulu, shmup merupakan genre yang menantang karena permainan semacam ini dimainkan di arcade yang dirancang untuk memakan uang kalian. Hellsinker. merupakan permainan komputer, jadi filosofi desain semacam ini untungnya tak berlaku untuk game yang satu ini, namun bukan berarti Hellsinker. otomatis menjadi mudah. Filosofi desain Hellsinker. menuntut kalian untuk senantiasa menggunakan kepala kalian dalam mencermati kapabilitas suatu karakter dan desain suatu level. Tentunya, hal ini memerlukan trial and error, jadi jangan kaget bila kalian mati. Lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi. Jangan heran jika saking seringnya mati, kalian sebagai sang EXECUTOR akan tergelincir dari realita dan terjatuh menuju suatu kuburan tertentu. Atau, mungkinkah kalian akan mengelabui kematian demi melanjutkan perjalanan kalian, walau hanya sedikit?
Meskipun sebagian orang yang memainkannya tidak terlalu memperhatikannya, cerita dalam Hellsinker. memang luar biasa. Tidak jarang orang menganggap Hellsinker. sebagai anomali karena biasanya shmup tidaklah terfokuskan pada cerita. Kerap kali, cerita dalam suatu shmup tidaklah terlalu relevan. Namun, Hellsinker. menyajikan ceritanya dalam teks yang muncul bila suatu level atau sesi telah selesai, dan hal ini tidak terjadi hanya sekali atau dua kali, namun sangat sering. Tergantung karakter yang kalian pilih, bahkan mungkin saja ada dialog yang muncul ketika kalian sedang bermain.
Sebagaimana yang telah saya sampaikan, sang pembuat game ini memiliki gaya penulisan yang misterius dan samar, dan hal ini merambat ke seluruh aspek game-nya, baik itu menu, pengaturan, HUD, dan tentunya, prosa. Cerita game ini dibuat sangat samar oleh prosanya yang seringkali dijuluki Bahasa Hiranyon. Mungkin kalian tidak ingin membaca cerita dari Hellsinker. bila kalian menjumpai teksnya untuk kesepuluh kalinya, dan itu tidak apa-apa. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa cerita Hellsinker., dengan seluruh kesamaran dan misteri yang menyelubunginya, memanglah menarik dan menakjubkan. Demi menjauhi spoiler, pembahasan cerita di resensi ini tidak akan terlalu dalam.
Semua keunikan yang telah disebutkan membuat Hellsinker. menjadi suatu shmup, suatu game, yang tak tergantikan dan sama sekali tak seperti yang lainnya. Hellsinker. adalah karya yang one of a kind; tak ada yang serupa, baik dalam genre yang sama ataupun berbeda. Ada yang membenci karena kerumitan dan kesamarannya, ada pula yang menyukainya karena alasan tersebut, namun satu hal yang pasti adalah semua orang yang memainkan Hellsinker. pasti mendapati bahwa game ini tak akan terlupakan.
Terlebih lagi, semua ini—gambar, programming, desain serangan lawan, desain lawan itu sendiri, desain karakter, prosa, cerita, dan sebagainya—adalah hasil dari otak satu orang saja. Tonnor, atau Hiranyon, atau Ruminant’s Whimper, sendirian membuat semua ini, dan ia sungguh telah membuat suatu mahakarya.
Sebagaimana tujuan kalian sebagai sang EXECUTOR adalah sesuatu yang berada pada puncak CARDINAL SHAFT yang menjulang tinggi, Hellsinker. sendiri bisa diumpamakan sebagai 高嶺の花—takane no hana—, bunga yang indah pada suatu puncak yang sangat tinggi, seolah-olah mustahil untuk menggapainya. Bagi sebagian besar pemain game, Hellsinker. berada di tempat yang saking tingginya, mereka tak pernah melihatnya sama sekali. Bagi saya dan bagi sebagian besar pemain yang lain yang pernah melihat dan mengakui keindahan bunga tersebut, seolah-olah mustahil untuk benar-benar mengerti cerita dan mekanisme Hellsinker. yang begitu kompleks dan samar.
Dan bagi dunia video game mainstream, Hellsinker. berada pada suatu puncak tinggi, jauh dari mereka, jauh dari standar-standar restriktif yang bagaikan palu yang memukul paku-paku yang menonjol agar semua sama rata.
Resensator: floccinaucinihilipilification