Manggala, Kairo – Indonesian Al-Qur’an Center (IAC) Kairo kembali menyelenggarakan perayaan Wisuda Akbar yang meliputi Wisuda Dauman (Daurah Matan) angkatan ke-13, Wisuda KTQ (Karantina Tahfidz Al-Mahir bil-Qur’an) angkatan ke-4, dan Seminar Al Qur’an yang digelar pada Sabtu (17/02) di Golden Halls Qo’ah Burj, Distrik 6, Madinat Nasr, Kairo.
Khanova Maulana, Lc., M. Ag., Al-Hafidz selaku Pembina Utama Indonesian Al-Qur’an Center menyampaikan kepada para wisudawan/wati, “Jadikanlah ini modal awal untuk mempelajari Al-Qur’an dan mengamalkanya.”
Acara ini merupakan acara tahunan IAC Kairo yang digelar sebagai bentuk apresiasi kepada para pelajar yang sudah berhasil mengkhatamkan hafalannya. Terdapat sebanyak 131 wisudawan (35 banin dan 96 banat) yang telah menyelesaikan Dauman. Sedangkan Wisuda KTQ (Karantina Tahfidz Al-Mahir bil-Qur’an) angkatan ke-4 berjumlah 16 wisudawan (8 banin dan 8 banat).
Berbarengan dengan wisuda tahun ini, IAC Kairo sekaligus membuka program baru yaitu MTB (Majelis Tahsin Bersanad) yang dipaparkan oleh Raden Dzikri Alwi Ramadhan selaku Ketua IAC Kairo.
“Kurikulum Majelis Tahsin Bersanad ini dipadukan antara pembelajaran praktek tilawah, tadabur dan pembelajaran riwayat hafs yang semuanya pembelajaran tahsin serta adab yang memiliki sanad,” ujar Raden Dzikri.
Kemudian, pada sesi seminar yang bertemakan “Bacaan Qur’anmu memang benar atau hanya perasaan”, Khanova Maulana atau yang akrab dipanggil A Khanova menekankan tentang apakah pembacaan Al-Qur’an yang dibaca berasal dari perasaan kita, ataukah “haa kadza unzila” dengan arti memang begitulah malaikat menurunkan nya dan memang begitulah Nabi mengajarkannya.
Selain itu ia, juga menyebutkan bahwa ketika membaca Al-Qur’an, selain harus menguasai ilmu riwayah, harus juga melengkapinya dengan menguasai ilmu dirayah. Sehingga tidak hanya bisa membaca lafadz tersebut, namun juga tahu dari mana pembacaan lafadz tersebut berasal.
Pada saat sesi pertanyaan, salah seorang peserta seminar mengungkapkan kekecewaannya atas Dauman dikarenakan tidak mendapatkan kuota untuk mengikuti daurah tersebut dan hanya masuk sebagai waiting list. Karenanya, A Khanova berharap pelaksanaan Dauman yang akan datang memiliki kuota peserta yang lebih banyak lagi dari Dauman yang telah terlaksana kemarin.
Acara ini ditutup dengan Dauman Awards yang merupakan bentuk apresiasi penyelenggara bagi para peserta dauroh yang memiliki kategori yang unik seperti morning person, ter-angin, dan lain sebagainya.
Reporter: Fadhiil Ardiansyah dan Farahsyifa Muthia
Editor: Fadhil Syukrillah