Manggala, Kairo – Lingkung Seni Gentra Pasundan (LSGP) yang berkolaborasi dengan Masisir Musik Gram menyelenggarakan Dialog Berisik (Bermusik itu Asik). Acara ini merupakan upaya LSGP untuk melestarikan alat-alat musik tradisional Sunda di lingkungan Masisir pada Senin (30/10) bertempat di Aula Pasanggrahan KPMJB, Distrik 10.
Acara yang mengusung tema “Tambang Musik Tradisional di Negeri Kinanah” ini dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama, Saifullah Mumtaz, Lc. selaku pemateri memulai dialog dengan para peserta tentang urgensi melestarikan alat-alat musik tradisional yang ada di KPMJB. Para peserta menjawab dengan jawaban yang beragam, namun tak ada jawaban yang memuaskan bagi Mumtaz.
“Secara pragmatis, ini yang menjadikan LSGP berbeda dari kekeluargaan lain. Yang bisa main gitar banyak, piano banyak, tapi yang mampu memainkan gamelan dan angklung hanya LSGP,” tutur Mumtaz saat menjelaskan materi.
Sesi kedua diperuntukkan untuk praktek langsung memainkan alat musik tradisional. Latihan angklung dipimpin langsung oleh Mumtaz selaku pemateri. Masing-masing peserta diberikan satu angklung untuk bermain bersama. Saat sesi gamelan, anggota LSGP turun langsung mengenalkan dan mengajarkan kepada para peserta cara bermain gamelan.
“Ini adalah Dialog Berisik volume 2. Karena Dialog semacam ini pernah diselenggarakan sebelumnya. Tentunya dialog ini diadakan sebagai pengingat akan pentingnya melestarikan warisan leluhur,” ucap Fahmi Nugraha, ketua LSGP Mesir.
Walau bagaimanapun, acara ini berjalan dengan lancar. Dialog Berisik ini juga dihadiri oleh para peserta yang memiliki antusias yang tinggi. Sesuai dengan nama acaranya, para peserta merasakan bahwa bermain musik itu asik. Hal itu terlihat dari keaktifan mereka saat berdialog dengan Saifullah Mumtaz, Lc. selaku pemateri, sekaligus mantan ketua LSGP periode 2020-2021.
Reporter: Muzayyin Ali Syariati
Editor: Fadhil Syukrillah