Terkait Kedua Paslon yang Tidak Besar di PPMI Mesir, Panelis Uji Integritas Para Kandidat

Suasana Debat Kandidat Capres Cawapres PPMI Mesir 2022-2023. (Sc: Dok. Manggala, Naufal)
Suasana Debat Kandidat Capres Cawapres PPMI Mesir 2022-2023. (Sc: Dok. Manggala, Naufal)

Manggala, Kairo — Nasrudin Babas Hasan, Lc., Panelis Bidang Organisasi dalam Debat Kandidat Capres dan Cawapres PPMI Mesir 2022-2023, sekaligus mantan Wakil Presiden PPMI Mesir 2019-2020, menguji integritas Kedua Paslon yang dinilai tidak besar di PPMI Mesir sebagai kabinet aktif. Karena menurutnya, pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang lahir di tempat ia dibesarkan.

“Maka sudah seharusnya calon pemimpin PPMI juga adalah mereka yang setidaknya besar di lingkungan PPMI. Meskipun kita sepakat semuanya (red: kedua paslon) besar di bawah naungan PPMI, tapi sekarang saya ingin menguji seberapa mengenal antum dengan wadah yang ingin antum naungi,” ucapnya melalui lisan Moderator Debat, Fathan, dikarenakan Babas berhalangan hadir pada Sabtu, (26/3) kemarin.

Ada pun pertanyaan Babas kepada Kedua Paslon pada acara yang dilaksanakan di Aula Darul Hasan KMJ Mesir itu ada 3, yakni menyebutkan presiden-presiden PPMI Mesir sebelumnya tanpa harus berurutan tahun menjabatnya, beserta masalah yang dihadapi dan solusi yang mereka ambil.

Sebagai orang yang kesempatan pertama dari moderator untuk menjawab pertanyaan tersebut, Muhammad Fachry Fanani, Capres No. Urut 01 memaparkan, salah satu yang ia ketahui adalah Ahsanul Ulil Albab, Lc., Presiden PPMI Mesir periode 2021-2022, yang sekarang masih menjabat.

Menurut yang ia dengar dari beberapa stakeholder Mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir), masalah yang Ahsan hadapi adalah kurangnya komunikasi dengan beberapa gubernur kekeluargaan. Misalnya ketika Indonesian Games 2021 lalu, ada beberapa kekeluargaan yang tidak sempat ikut acara tersebut.

Meskipun begitu, Fachry sendiri belum memaparkan solusi yang Ahsan ambil dengan permasalahan itu, karena menurutnya hal tersebut harus dicari solusinya.

Selain itu juga ada Farhan Aziz Wildani, Presiden PPMI Mesir 2020-2021. Masalah yang ia hadapi menurut Fachry adalah menjabat di masa-masa pandemi, sehingga titik fokusnya kala itu bertumpu pada masalah kesehatan, dan solusi yang Farhan ambil adalah memaksimalkan kerja Gerakan Sehat Masisir (Gesami) dan mencoba menggolkan Klinik Masisir.

Tidak hanya itu, Cawapres Paslon 01, Alfian Novianto juga menambahkan, pada masa Arief Mughni Salam, Lc., Presiden PPMI Mesir 2019-2020, permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana kejelasan Intif. Namun lagi-lagi ia belum memaparkan solusi yang Arief ambil atas permasalahannya itu.

Suasana Debat Kandidat Capres Cawapres PPMI Mesir 2022-2023. (Sc: Dok. Manggala, Naufal)
Suasana Debat Kandidat Capres Cawapres PPMI Mesir 2022-2023. (Sc: Dok. Manggala, Naufal)

Di sisi lain, Auzi’na ‘Azmal Umuur, Capres No. Urut 02 turut menanggapi pertanyaan Babas tersebut. Presiden pertama yang ia sebutkan adalah Pangeran Arsyad Ihsanulhaq, Presiden PPMI Mesir 2017-2018, dengan permasalahan yang ia hadapi yakni ketimpangan pada kesejahteraan sosial, sehingga solusi yang Pangeran ambil kala itu adalah pembagian Musa’adah (bantuan) untuk seluruh Masisir.

Selain itu, Auzi’na menambahkan permasalahan yang dihadapi oleh masa Presiden PPMI Mesir Amrizal Batubara. Ketika itu, Masisir agak jauh dari Al-Azhar, sehingga solusi yang ia ambil adalah Back to Kampus, untuk mendekatkan diri para mahasiswa lagi ke Al-Azhar.

Terakhir ia menjelaskan juga perihal masalah yang Farhan Aziz hadapi, dengan berkata, “Karena saya sendiri termasuk di Kabinet ketika itu, termasuk masalah Corona di termin 2 yang mengagetkan, akhirnya Indonesian Games tidak berani dilaksanakan di termin 2 itu, karena kebutuhannya lebih kepada kasus suspect pertama istilahnya Covid-19. Akhirnya fokus beliau pindah langsung ke masalah Kesehatan.”

Oleh: Defri Cahyo Husain

Penulis adalah Pemimpin Redaksi Website Manggala 2021-2022

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *