Manggala, Kairo — Dalam acara Debat Kandidat Calon Presiden (Capres) dan Cawapres PPMI Mesir 2022-2023, tepatnya pada segmentasi 3 (pertanyaan antar paslon), Sabtu (26/3) kemarin, kedua Pasangan Calon (Paslon) saling menanggapi perihal masalah pelajar Ma’had.
Hal itu bermula ketika moderator memberikan kesempatan terhadap Paslon 02 untuk bertanya kepada lawan debatnya. Ketika itu Cawapres Paslon 02, M. Ikramurrahman Amin menanyakan langkah konkret dari Paslon 01 untuk menyikapi Himpunan Pelajar Indonesia Ma’had (HPIM) Mesir, baik dari segi pembelajaran, kesejahteraan, dan sebagainya.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Muhammad Fachry Fanani, Capres PPMI Mesir No. Urut 01 mengakui bahwa PPMI Mesir selama ini cenderung kurang merangkul Ma’had, dan langkah konkretnya jika ditanya bagaimana status HPIM di bawah PPMI Mesir, ia akan menyerahkan hal itu kepada sidang MPA dan BPA PPMI Mesir.

Selain itu, dalam acara yang dilaksanakan di Aula Darul Hasan Keluarga Mahasiswa Jambi (KMJ) Mesir itu, Alfian Novianto, Cawapres Paslon 01 juga menambahkan problematik yang lain terkait HPIM Mesir, yakni belum terpenuhinya persyaratan administrasi keanggotaan.
“Maka kita harus membuat kesepakatan kembali, musyawarah kembali, memutuskan suatu keputusan kita deal bahwasanya mereka masuk ke dalam PPMI, dan juga harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang ada, yaitu salah satunya persyaratan administrasi dengan membayar uang yang telah ditentukan,” lanjutnya.
Di sisi lain sebagai pihak penanya, Paslon nomor urut 02, Auzi’na ‘Azmal Umuur selaku Capresnya dan Ikram, memiliki program unggulan, yaitu EmFour (4M): Maba, Ma’had, Mahasiswa Meningkat, yang berfokus pada sentuhan pertama untuk para Maba dan mengayomi anak-anak kedepanya—termasuk pelajar Ma’had, baik dalam pendidikan maupun pengembangan intelektual.
Oleh: Muhammad Lutfi Abdiar
Penulis adalah Kru Warta Website Manggala 2021-2022