Manggala, Kairo — Dalam Simposium Persatuan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan (PPIDK) Timur Tengah dan Afrika (Timtengka) 2021, Muhsin Syihab, Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga Kementerian Luar Negeri menyampaikan, moderasi adalah salah satu sikap yang mendorong bangsa Indonesia untuk bangkit pasca-pandemi Covid-19.
Hal itu Muhsin katakan ketika menjadi panelis pertama pada acara yang mengusung tema “Moderasi Beragama dalam Dinamika Berbangsa dan Bernegara Pasca Covid-19” tersebut. Selain itu, ia juga menambahkan, pergulatan seputar permasalahan doktrin yang mengarah kepada stagnan berpikir hanya akan menyita waktu.
“Sudah saatnya kita berhenti dari doktrin yang mengarah kepada kestagnanan berpikir, dengan cara: pertama, menafsirkan doktrin secara struktural, bukan individual semata, kedua, mengubah cara pikir yang subjektif menjadi lebih objektif, ketiga, mengubah pengamatan normatif ke teoretis,” ungkapnya pada Jumat, (30/4) lalu via Zoom Meeting.
Kemudian dari segi peran Warga Negara Indonesia (WNI) di berbagai sektor, Duta Besar LBBP KBRI Kairo, Lutfi Rauf turut membagi diaspora Indonesia tidak hanya sebagai Duta Islam Wasathiyah, tetapi juga Duta Produk dan Budaya.
Tidak hanya itu, dari sisi Geopolitik pun tidak ketinggalan mereka bahas. Dalam hal ini, sebagaimana yang dipaparkan oleh Drs. Hajrianto J. Tohari, Duta Besar LBBP Beirut, bahwa contoh sikap pluralistik beragama dalam yang diterapkan oleh Lebanon dengan membagi kekuasaan berdasarkan golongan untuk mengelola pemerintahan.
Ia juga mengatakan, konflik yang terjadi di kawasan Timteng bukan disebabkan oleh perbedaan agama atau sekte, melainkan karena Geopolitik. Sebab menurutnya, tidak ada ajaran agama yang mengajarkan kekerasan.
Kolonel Arm Alvin Dermawan, Atase Pertahanan KBRI Kairo pun tidak ketinggalan memberikan pandangan sebagai salah satu panelis. Menurutnya, Covid-19 sesungguhnya tidak membawa pengaruh besar terhadap konstelasi geopolitik. Untuk itu, pembahasan perihal tersebut katanya sangat bermanfaat bagi banyak kalangan, khususnya mahasiswa Indonesia di kawasan Timteng.
“Kita tidak dapat mengabaikan fakta bahwa Timur Tengah memiliki pengaruh besar dalam banyak bidang di dunia,” tegasnya.
Terakhir, M. Aji Surya, Deputy Chief of Mission KBRI Kairo berpesan bahwa tugas mahasiswa ialah memberi pencerahan kepada masyarakat atas persepsi yang salah terhadap Timur tengah, bukan memperburuk keadaan yang ada.
Simposium PPIDK Timtengka 2021 itu panitia selenggarakan secara semi daring dengan PPMI Mesir sebagai tuan rumah. Sesi daring mereka mulai dari Jumat (30/4) hingga Selasa (4/5) mendatang, dengan membahas 4 subtema: Geopolitik, Moderasi Agama, Pendidikan, dan Ekonomi. Sedangkan sesi laring akan mereka laksanakan mulai 17-21 Mei 2021, bertempat di Kairo, Mesir.
Penulis: Defri Cahyo Husain
Penulis adalah Pemimpin Redaksi Majalah Manggala 2020-2021.