Mengintip Peran Palang Merah Indonesia Melawan Covid-19

Palang merah indonesia

Seiring berjalannya waktu, Covid-19 telah mewabah selama separuh tahun. Meski kini new normal telah digaungkan Palang Merah Indonesia (PMI) percaya perjuangan melawan pandemi Covid-19 belum berakhir dalam waktu dekat. Sebab, kurva kenaikan angka positif terus meningkat dan belum melandai. Lembaga yang bergerak dalam bidang kemanusian ini juga tidak pernah bosan melakukan edukasi terhadap masyarakat untuk melawan Covid-19.

Dalam rangka melawan Covid-19, Palang Merah Indonesia (PMI) mencatat telah menyemprotkan lebih dari satu juta liter cairan disinfektan. Tidak hanya itu, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menuturkan dalam diskusi Universitas Indonesia Webinar bahwasannya “PMI punya persediaan dua juta liter, dan sudah terpakai satu juta lebih di seluruh Indonesia.”

Hal ini senada dengan yang diberitakan oleh RMOL.ID, kata Sudirman Said, PMI saat ini sangat fokus untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan di tempat umum. Dalam mengurangi penyebaran Covid-19, langkah tersebut dalam penyemprotan disinfektan guna meredam penyebaran virus Covid-19 dan juga untuk mensterilkan tempat. Oleh sebab itu, Palang Merah Indonesia (PMI) terus melakukan penekanan guna melawan virus Covid-19.

PMI menilai kurva kenaikan penderita Covid-19 di Indonesia belum melandai. Lalu masih adanya potensi risiko dengan mulai dibukanya ruang-ruang publik seperti mal, taman, bahkan sekolah.

Di sisi lain, seperti dilansir dari Antaranews.com, PMI juga mendistribusikan 40 ribu paket sembako bersama PT Palyja dan PT Aetra kepada masyarakat yang terdampak akibat mewabahnya Covid-19 di wilayah DKI Jakarta. Paket sembako ini berupa beras, minyak goreng dan gula pasir yang tentunya sangat dibutuhkan masyarakat DKI Jakarta yang merupakan episentrum wabah Covid-19 di Indonesia.

Harapannya memang sebagai usaha menangani dampak ekonomi kalangan menengah ke bawah karena adanya peningkatan jumlah pengangguran sejak meluasnya Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia. Pasalnya banyak usaha-usaha atau perusahaan menengah terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja. Dari pekerja harian kehilangan mata pencahariaanya. Pun, penjual kehilangan pelanggannya.

Selain mendistribusikan sembako PMI juga mencoba menyiapkan satu juta paket bantuan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang akan disitribusikan ke wilayah DKI Jakarta yang masuk kategori zona merah. Hal itu ditujukan untuk membantu masyarakat terhindar dari berbagai macam penyakit, kesehatan mental terjaga dan menikmati hidup secara optimal. Ini dikarenakan dengan menjalani hidup sehat menjadi lebih produktif dan kemungkinan terkena penyakit akan berkurang.

Karena itu Sudirman Said menegaskan sedikit kelalaian sangat berisiko menimbulkan kenaikan angka kasus positif yang menyebabkan gelombang kedua serangan Covid-19. “Untuk itu, di masa transisi ini, masyarakat perlu dibiasakan untuk hidup dengan protokol kesehatan ekstra. Dengan demikian diharapkan terjadi transisi yang mulus ke new normal atau tatanan hidup baru di masa depan,” ujarnya.

Tidak hanya itu, seperti diberitakan Bisnis.com, Sudirman Said menyatakan tentang keterlibatan Palang Merah Indonesia dalam mendukung pemerintah untuk merespon penanganan pandemi Covid-19 dengan membagikan dua juta masker dan permbersih tangan kepada masyarakat.

Palang Merah Indonesia sebagai gerakan kemanusiaan telah melakukan kontribusi menolong sesama dengan meminimalisir masuknya wabah ini. Tidak dipungkiri bahwasannya PMI memberikan peran penting kepada masyarakat. Secara tidak langsung Palang Merah Indonesia menggalakkan keterlibatan dalam menghentikan mata rantai wabah ini.

Baca Juga Warta Lainnya: “Polemik UU Penyiaran, RCTI dan iNews Ingin Tertibkan Media Sosial”

Oleh: Muhammad Fakhrurozzi

Penulis adalah Kru Manggala 2020/2021

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *