The Imitation Game

Oleh: Arina Shofa Fikariyyah

Dunia kita semakin berkembang. Perkembangan tersebut mencakup berbagai aspek kehidupan : seperti halnya ilmu pengetahuan. Beberapa abad lalu, salah seorang filsuf terkemuka, Descartes, pernah mengutarakan jargonnya yang terkenal hingga saat ini: “Aku berpikir, maka aku ada”. Bukan sekedar jargon biasa, jargon yang dikemukakan Descartes tersebut adalah tanda dari bangkitnya akal pikiran yang selama ini dipenjara oleh gereja yang cenderung bersifat teosentris. Dari Filsafat Descartes itulah, ilmu penghetahuan benar-benar tiba pada kurva titik balik. Penemuan demi penemuan terjadi setelah itu. kemudian sampailah kita pada dunia yang sekarang : dunia yang dipenuhi oleh penemuan dan teknologi.

Pada gelaran Dota 2: The International 7, Elon Musk memperkenalkan kepada dunia hasil ciptaannya yang bernama Open AI. Open AI adalah sebuah program robotik yang dirancang oleh Elon Musk dkk untuk menyaingi kepintaran manusia. Untuk mencoba rancangan awalnya, Elon Musk merancang programnya untuk dapat mengerti permainan Dota 2 secara menyeluruh seperti cara bekerja sama, farming, ganking, rushing dll. Hasilnya sangat mengejutkan, Dendi, salah satu pemain profesional Dota 2, dapat dikalahkan dengan mudah oleh otak buatan yang diciptakan Elon Musk dkk. Mulai dari hari itu, para pemain profesional Dota 2 secara bergantian mencoba melawan otak buatan ini, dan hasilnya sama saja, bahwa otak buatan pada akhirnya selalu menang melawan para pemain profesional. Kita tak bisa menyangkal bahwa dunia kita sudah sangat berkembang. Buktinya adalah adanya Artificial Intelligent tersebut. Namun apakah kita pernah bertanya-tanya, sebenarnya siapakah orang pertama yang menaruh dasar pada Artificial Intelligent ini?

Dia adalah Alan Mathison Turing. Seorang ilmuwan dalam bidang matematika,  ahli di bidang komputer dan juga pahlawan perang Inggris. Alan Turing dijuluki sebagai “Bapak Ilmu Komputer” di dunia, karena dari dirinyalah sesuatu yang selama beberapa abad sebelumnya dianggap suatu kemustahilan, yaitu menciptakan otak buatan atau komputer digital, menjadi sesuatu yang memungkinkan. Pada perang dunia 2, Alan Turing dipercaya oleh militer Inggris untuk memecahkan kode Enigma yang digunakan pasukan Jerman untuk membagikan informasi menggunakan sebuah mesin yang dinamainya Christopher. Perjalanan hidup dari Alan Turing ini diabadikan oleh Morten Tyldum dalam film yang disutradainya “The Imitation Game”.

The Imitation Game ini adalah film drama sejarah yang menceritakan tentang kehidupan Alan Turing.  Film ini dibintangi oleh aktor papan atas dunia seperti halnya : Benedict Cumberbath, Keira Knigtley, Mark Strong, Charles Dance dan juga Rory Kinnear. Film ini ditayangkan perdana dalam Festival Film Telluride tanggal 29 Agustus 2014, kemudian dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 28 November 2014 secara terbatas dan tanggal 25 Desember secara luas. Film ini juga dirilis di Britania Raya pada tanggal 14 November 2014.

Yang jadi titik menarik dalam film ini, Morten Tyldum tidak hanya menceritakan mengenai kepintaran seorang tokoh, seperti yang terjadi di film The Man Who Know Infinity yang mengisahkan ilmuwan asal India Ramanujan. Namun, Morten juga dapat mengangkat sisi-sisi kepahlawanan dan hidup Alan Turing secara personal bahkan semenjak ia masih duduk di bangku sekolah.

Dalam salah satu wawancaranya mengenai film The Imitation Game, Morten menjelaskan kepada publik mengenai alasannya mengangkat kisah dari Alan Turing ini : “Saya mengangkat Alan Turing, khususnya bagi publik di luar Britania, karena masih sangat jarang orang yang mengetahui kisah hidup dari sosok penemu hebat ini. Bahkan di buku sejarah sendiri pun, nama Alan Turing jarang sekali terdengar.” Tak perlu diragukan lagi, setelah penayangan film ini, nama Alan Turing langsung melejit di khalayak dunia dan dikenal sebagai salah satu orang terpintar yang pernah hidup di dunia ini.

Karena ide Morten Tyldum untuk menayangkan film ini, akhirnya film The Imitation Game mendapatkan banyak penghargaan dari berbagai festival film internasional. Lalu, film ini juga memperoleh delapan dalam kategori Academy Awards tahun 2015 yang sudah termasuk dengan Best Pictures dan memenangkan kategori Best Writing. Karena pemeran Alan Turing juga memainkan film ini dengan sangat luar biasa, sehingga ia mendapat nominasi Best Actors. 

Seperti yang sudah dipaparkan diatas, bahwa Alan Turing bergabung dalam misi memecahkan kode pesan Enigma milik Jerman. Enigma adalah mesin yang digunakan untuk mendeskripsikan dan mengenkripsikan pesan rahasia. Nama Enigma diambil dari kata latin aenigma, artinya teka-teki. Enigma ditemukan oleh Arthur Scherbius yang berasal dari Jerman, mesin ini ditemukan di Berlin pada tahun 1918. Peran Alan Turing yang dikisahkan dalam film The Imitation Game ini sangat berpengaruh pada bidang teknologi di masa depan. Karena kejeniusannya, sampai sekarang kita dapat menggunakan teknologi itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *