Warta  

Debat Calon Ketua Wihdah 2025 Soroti Isu Moral dan Integritas Pengurus

Manggala, Kairo — Sidang Permusyawarahan Anggota Wihdah 2025 berlangsung dinamis di Aula KMTNB, dengan sesi debat calon ketua menjadi sorotan utama. Debat ini dipandu oleh moderator Nur Habibah dengan menghadirkan dua panelis utama, Nurlaila dan Hanifah.

Debat berlangsung sengit dan kritis, dengan berbagai pertanyaan yang menantang visi dan integritas masing-masing kandidat. Salah satu momen paling mencolok terjadi ketika panelis menyinggung isu degradasi moral di kalangan Muslimah, termasuk kemungkinan adanya pelanggaran moral yang melibatkan stakeholder internal Wihdah, seperti praktik pacaran secara terang-terangan.

Menanggapi pertanyaan tersebut, salah satu kandidat menyampaikan jawaban yang tegas dan memicu beragam reaksi dari hadirin.

“Degradasi moral ada karena banyaknya orang melakukan hal tersebut hingga tanpa disadari itu membuat orang-orang menganggapnya wajar,” ujarnya.

Saat ditanya mengenai langkah yang akan diambil jika pelanggaran dilakukan oleh pengurus atau dirinya sendiri, ia menyatakan komitmen kuat terhadap integritas pribadi.

“Kalau pelanggaran itu dilakukan oleh saya sendiri, saya akan turun tanpa disuruh karena rasa malu yang saya punya. Dan kalau pengurus Wihdah yang melakukannya, kita harus segera menegurnya,” tegasnya.

Pernyataan ini mendapat tanggapan positif dari sebagian peserta sidang yang menilai sikap tersebut sebagai bentuk komitmen moral dan keteladanan dalam berorganisasi. Namun, muncul pula diskusi kritis terkait pentingnya membangun sistem pengawasan internal yang berkelanjutan.

Debat ini menegaskan bahwa pemilihan ketua Wihdah bukan sekadar kontestasi program, melainkan ujian nilai, keberanian, dan tanggung jawab moral, terutama di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

Reporter: Wina Tri Muftiah & Khansa Pian Sopian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *