PII Mesir Bahas Isu Geopolitik Timur Tengah dan Peran Mahasiswa Diaspora dalam Acara “Hardisk”

Dok.Manggala

Kairo, 19 Juli 2025 — Pelajar Islam Indonesia (PII) menyelenggarakan acara Hari Diskusi (Hardisk) dengan mengangkat tema “Geopolitik Timur Tengah dan Posisi Mahasiswa Diaspora: Antara Netralitas, Solidaritas, dan Peran Kritis.” Acara berlangsung di sebuah kafe belakang Nadi Qoumi, menghadirkan tiga pemantik utama: Dr. Rahmat Aming Lasim (Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kairo), Fathan Winarto, dan Fawaid Zuhri.

Dalam diskusi tersebut, Fathan Winarto menyoroti pentingnya kesiapan moral dan spiritual mahasiswa dalam merespons isu jihad dan konflik global. Ia mengkritik sikap sebagian mahasiswa yang semangat berbicara soal jihad, namun masih lalai dalam menjalankan kewajiban dasar.

“Bagaimana bisa kalian berjihad di sana kalau kewajiban seperti salat Subuh di masjid saja kalian masih jarang?” ujar Fathan.

Fathan menekankan bahwa jihad harus dimulai dari pembenahan diri sendiri. Menurutnya, mahasiswa sebagai bagian dari diaspora harus lebih dulu memperkuat karakter dan disiplin pribadi.

“Berjihad itu mulai dari membenahi diri sendiri, mulai dari kita sebagai mahasiswa,” tambahnya.

Sementara itu, Dr. Rahmat Aming Lasim menegaskan bahwa keputusan untuk berperang bukanlah wewenang individu atau kelompok sosial tertentu, melainkan hasil pertimbangan negara secara resmi. Ia mengingatkan pentingnya menjaga kesatuan dalam memahami geopolitik dari sudut pandang Islam.

“Islam itu menjaga satu kesatuan, jadi pencetusan perang itu semua berdasarkan pertimbangan negara, bukan kelompok sosial atau ormas,” jelas Dr. Aming.

Acara ini menjadi ajang refleksi bagi mahasiswa Indonesia di Timur Tengah untuk lebih kritis dan bijak dalam menyikapi isu-isu global, tanpa kehilangan arah sebagai bagian dari komunitas intelektual dan warga negara.

Reporter: Ananda Habib Husein

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *