Manggala, Kairo (Sabtu, 15/02/2025) – Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kesiapan mahasiswi baru di Mesir, Wihdah mengadakan kegiatan FORDINDA di Auditorium Taftazany dengan tema Memberdayakan Masisirwati dalam Persatuan Kader Azhary. Salah satu fokus acara ini adalah membekali mahasiswi baru dengan strategi keamanan guna menghadapi tingginya angka kriminalitas di Mesir.
Kegiatan ini menghadirkan Dewan Keamanan dan Ketertiban Mahasiswa (DKKM), Komisi Peduli Interaksi (KPI), serta Sosial Kesehatan (SOSKES) sebagai pemateri. Diharapkan dengan adanya materi mengenai strategi menghadapi isu keamanan di Mesir, masisirwati semakin berani menyuarakan keresahan dan permasalahan terkait keamanan diri mereka.
Athar Ilham Wirayudha, Ketua DKKM, menyoroti maraknya kasus pelecehan seksual yang dialami oleh masisirwati. Ia harap, masisirwati dapat lebih sadar dan waspada terhadap ancaman ini. “Pelecehan seksual ada beberapa faktor, baik faktor internal atau eksternal, faktor internal itu dari kita masing-masing, entah dari adab, atau dari sopan santun kepada pribumi. Kadang ada beberapa mahasiswi yang tidak memperhatikan adab atau sopan santun ketika berinteraksi dengan warga pribumi dan ini perlu dijadikan aware lebih tinggi,” tegasnya.
Sementara itu, Nida Ramadhani Zahro, selaku perwakilan dari KPI, menekankan pentingnya interaksi yang sehat, serta menjaga moralitas sebagai mahasiswi. “Sebagai seorang mahasiswa Indonesia yang ada di Mesir, khususnya juga yang belajar di al-Azhar, seharusnya kita menjadi seorang muslimah yang mencerminkan nilai-nilai keislaman dari segi moralitas dan juga tingkah laku kita,” ujarnya.
Acara ini berlangsung dengan interaktif dan edukatif, diisi dengan berbagai materi yang relevan dan bermanfaat bagi masisirwati dalam menghadapi dinamika kehidupan di Mesir. Beberapa topik yang dibahas mencakup ke-Wihdahan, strategi interaksi dan keamanan, serta kesehatan.
Reporter: Maspupah Qurrota Aini