Manggala, Kairo – Kementerian Luar Negeri PPMI bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar wicara penyuluhan untuk mencegah penyebaran propaganda terorisme, khususnya di kalangan masyarakat rentan. Acara ini digelar di Auditorium Markaz Syaikh Zayd, Kairo, (2/11) dengan tema “Diseminasi Perlindungan WNI di Luar Negeri dari Tindak Pidana Terorisme”.
Brigjen Pol. Ahmad Nurwakhid mengidentifikasi tiga kelompok yang paling rentan terpapar propaganda terorisme; ibu-ibu, anak-anak, dan remaja. Beliau menjelaskan bahwa media sosial menjadi sarana utama penyebaran propaganda melalui berita bohong atau hoaks yang bertujuan untuk mengadu domba masyarakat.
Indonesia telah berhasil menurunkan angka serangan terorisme sebesar 22% dalam dua tahun terakhir. Pada tahun 2024, Indonesia menempati peringkat ke-31 dunia dengan status “low impact”.
Ahmad Nurwakhid juga menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila dan 5T (Tawazun, Tasamuh, Taaruf, Tarekat, Tawasul) dalam menjaga persatuan dan mencegah radikalisme.
Laksamana TNI Dr. Imam Subekti memaparkan tugas-tugas BNPT, sementara Bapak Catur Iman Pratignyo selaku Inspektur BNPT mengajak semua pihak untuk memperkuat narasi moderat yang cinta damai dan persaudaraan.
Reporter : Fathin Fadhlullah
Editor: Arif Avianto
