Manggala, Kairo – Wihdah sukses menggelar acara Grand Opening Wihdah Empowering dengan tema inspiratif “Empower Your Journey, Embrace Your Strength“. Program ini dirancang khusus untuk memberdayakan Masisirwati, sekaligus mendorong mereka untuk mengembangkan potensi terbaik yang dimiliki. Acara ini berlangsung di Aula Tarbiyah, Hay Sadis, Nasr City, Kairo, Sabtu (19/10).
Melalui program ini, Wihdah menghadirkan solusi bagi Masisirwati agar berani keluar dari zona nyaman, dengan fokus pada pengembangan keterampilan seperti public speaking, desain grafis, dan manajemen diri. Program ini juga bertujuan untuk melawan stigma negatif yang sering dilekatkan pada perempuan. Acara ini juga berkolaborasi dengan berbagai organisasi seperti Daya Bicara, HDMI, dan KPMJB.
Hanifah Minhajil, Ketua Wihdah periode 2024-2025, membuka acara dengan turut menyuarakan pentingnya peran perempuan dalam perubahan dan pemberdayaan diri.
“Pada dasarnya seorang wanita itu selalu memiliki keunikan khususnya, akan tetapi banyak ternyata diluar sana yang masih memandang sistem-sistem patriaki yang di mana bahwasanya menganggap perempuan itu masih memiliki kontrak yang lemah, akan tetapi Wihdah Empowering hadir di tengah-tengah kita sebagai salah satu alasan menempas tentang statement yang beredar dikalangan kita saat ini,” tegasnya.
Nila Farahdiba Daulay, dokter sekaligus influencer yang hadir pada acara tersebut juga menekankan bahwa Masisirwati sudah diberikan wadah untuk menjadi lebih produktif. Ia juga mengimbau agar peserta mengikuti training yang disediakan dalam program ini.
“Kita sebagaimana wanita jangan mengkerdilkan diri kita tidak bisa apa-apa, karena kita sudah diberikan oleh Allah segala sesuatu yang ada di tubuh kita ini lengkap, maka kita harus bener-bener berkarya dan memberikan banyak manfaat untuk sekitar kita,” ujarnya.
Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan ibu-ibu KBRI Kairo, serta berbagai narasumber seperti Oki Setiana Dewi, Dai Internasional; Zulyasari Agustina, Ketua Wihdah ke-7; dan Dame Wardani, co-founder Rumah Hiwar.
Reporter: Maspupah Qurrota Aini dan Wina Tri Muftiah
Editor: Arif Avianto
