Manggala, Kairo – Guna menanggulangi kasus pelecehan dan kriminalitas yang meningkat di kalangan pelajar asing, Dewan Keamanan dan Ketertiban Mahasiswa (DKKM) menyelenggarakan Seminar Internasional World Mental Health Day dengan mengusung tema “Steel Your Mind To Withstand The Storm” pada Sabtu, (07/09) di Auditorium Markaz Tatwir, Kairo.
Demi memeriahkan acara ini, DKKM bekerja sama dengan PPMI Mesir turut mengundang delegasi organisasi Masisir untuk ikut berpartisipasi dalam Seminar Internasional World Mental Health Day.
Dalam wawancaranya, Rahmat Aming Lasim selaku Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Kairo menyambut hangat seminar ini.
“Saya berharap seminar seperti ini diperbanyak karena menurut saya ini sangat baik untuk para Masisir sehingga setidaknya mereka dapat menyelesaikan persoalan-persoalan secara mandiri dan memiliki ketahanan pribadi yang baik untuk menghadapi berbagai persoalan selama mereka beraktivitas. PPMI juga seharusnya bisa menjadi fasilitator (penyedia) dan mengadakan agenda-agenda rutin terkait kesehatan mental sehingga Masisir punya wadah untuk bisa mengekspresikan emosinya,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Faqih selaku koordinator acara menjelaskan bahwa meningkatnya kasus pelecehan dan kriminalitas yang terjadi pada Masisir menjadi latar belakang diadakannya seminar ini.
“Seperti yang kita ketahui pelecehan dan pencurian yang mana dari kasus-kasus ini kebanyakan korban nge-freeze (membeku) diam tidak bisa melawan, secara tidak langsung itu adalah bentuk trauma dalam diri, hal ini akhirnya menjadi isu yang harus diangkat dan dicari solusinya. Paling tidak bisa menjaga diri masing-masing dan bisa membangun lingkungan yang aman untuk para Masisir di perantauan ini,” ungkap Faqih dalam wawancaranya.
Acara ini ditutup dengan pesan menyentuh yang disampaikan oleh Licensed Promotor dan Trainer STIFIn, Nurul Lathifa, Lc. “Setiap dari kita adalah jiwa yang berharga dengan potensi yang luar biasa, meski perjalanan hidup sering kali diwarnai oleh luka dan trauma, tetapi trauma bukanlah akhir dari cerita kita melainkan awal dari kebangkitan,” tuturnya.
Reporter : Putri Musfidatul Agni & Aliya Shaumi Ramadhani
Editor : Arif Avianto