Manggala, Kairo– Setelah empat tahun melawan kotak kosong, Panitia SPA KPMJB Mesir kembali mengadakan debat kandidat dan uji integritas yang diselenggarakan pada Ahad, (12/08), di Aula Pasanggrahan KPMJB Mesir. Pesta demokrasi warga Jawa Barat di Mesir tahun ini diwarnai dua paslon yang saling beradu visi misi serta program unggulan, yaitu paslon nomor urut 01 Varez-Jaka (JaVa) dan paslon nomor urut 02 Abuy-Haikal (AKAL).
Ketika diwawancara pasca debat soal fokus utama permasalahan KPMJB, Abuy mengungkapkan bahwa keguyuban masih menjadi momok utama. “Ini adalah masalah dari tahun ke tahun yang terus berlanjut yaitu tentang paguyuban. Kenapa paguyuban? Karena ketika saya bersosialisasi ke warga, maba, dan senior-senior, banyak sekali keluh kesah warga bahwasanya masih banyak yang menganggap dirinya itu seperti tidak dirangkul, seperti tidak dianggap. Oleh karena itu kenapa kami mengusung tema ngaguyub, karena kami ingin merangkul semua elemen warga KPMJB Mesir, dengan cara mengadakan kegiatan atau pelatihan yang bisa ngaguyubkan sesuai dengan warga KPMJB.”
Berbeda dengan Abuy, Varez justru menaruh perhatian lebih pada sektor ekonomi. “Tahun ini KPMJB berfokus pada ekonomi, maka kami harus benahi ekonomi KPMJB. Seperti yang kita lihat saat ini, bahwa perekonomian atau kemandirian yang ada di KPMJB ini belum menyeluruh, karena tidak didukung oleh finansial yang mendukung maka program tersebut tidak terjadi secara maksimal. Maka di sini kami hadir menawarkan program yang bernama Pasundan Grup sebagai wujud sentralisasi badan usaha di KPMJB serta menumbuhkan potensi-potensi usaha baru yang relevansi dan proyeksinya itu bermanfaat pada saat ini dan juga pada masa yang akan datang.”
Yandi Fajar, selaku Gubernur KPMJB turut berkomentar soal kriteria utama yang harus dimiliki Cagub-Cawagub. “KPMJB adalah kekeluargaan yang berdiri dengan kemajemukan, menuntut siapapun yang bersedia untuk siap menjadi pemimpin. Kedua, pemimpin harus bisa masuk ke dalam setiap lini dari perangkatnya. Kemudian, KPMJB yang sudah berumur 46 tahun sudah seharusnya memerlukan pemimpin yang mempunyai visi dan misi serta budi yang luhur, perlu seseorang yang mempunyai inovasi serta kreasi. Terakhir, harus mempunyai keberanian yang mapan,” tutupnya.
Reporter: Ajeng Rizqia Maulidy
Editor: Ahmad Arif Avianto