Manggala, Kairo – Paslon Capres-Cawapres PPMI Mesir nomor urut 01 Razi Alif-Ari Pratama menggelar diskusi publik bertajuk Dialog Demokrazi; Menyerap, Mendengar dan Menjawab pada hari Minggu (12/04) di Kampoeng Cafe, Kairo.
Kesempatan itu digunakan oleh beberapa Masisir untuk mempertanyakan dan mendiskusikan berbagai isu yang sering menjadi persoalan Masisir. Selain itu ada juga hadirin yang mempertanyakan kelayakan dari program unggulan yang diusung oleh pasangan Razi-Ari.
Salah satu isu yang ditanyakan adalah perihal kesiapan PPMI Mesir dalam menampung problematika Masisir agar tak perlu disebar di muka umum (sosial media).
Razi Alif menjawab bahwa PPMI Mesir sebagai organisasi induk tidak dapat menutup kebebasan berekspresi Masisir di sosial media. Maka, solusinya adalah PPMI Mesir dapat membuat kanal informasi yang terpercaya untuk menepis berita-berita yang simpang siur kebenarannya.
Isu kedua adalah soal pembekalan dan pemberdayaan alumni. Salah seorang hadirin menyampaikan bahwa Masisir yang cerdas secara intelektual itu banyak, sedangkan yang mampu menyampaikannya kepada khalayak itu masih sedikit. Pertanyaannya adalah bagaimana PPMI Mesir membantu calon alumni untuk mampu menyampaikan ilmu yang mereka miliki dengan baik?
Razi-Ari menjawab bahwa mereka akan membuat modul kaderisasi komprehensif yang menjadi acuan bagi Masisir, sebagai indikator kemampuan yang harus dimiliki sebelum siap mengabdi di tanah air.
Hadirin yang bertanya juga memberikan pendapatnya mengenai pembekalan alumni. Pertama, Ia menyarankan untuk melanjutkan program yang sudah dimulai sebelumnya. Kedua, PPMI bisa memberikan gambaran berbagai jenis pekerjaan dan tata cara dalam mempersiapkannya.
Reporter: Fadhil Syukrillah
Editor: Rifqi Taqiyuddin
