Manggala, Kairo – Setelah sempat vakum selama 5 tahun karena wabah covid-19, event terbesar persembahan Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB) Gebyar Parahyangan akan kembali digelar.
Bertemakan “Nyulam asa ti bumi pasundan, ngokolakeun rasa dina budaya, akusara urang sadaya, jang kiwari jeung baring supagi,” Gebyar Parahyangan IX akan menampilkan berbagai ragam pertunjukan dan acara yang kental akan budaya Sunda. Semua itu tak lepas dari tujuan pelestarian dan pengenalan kekayaan seni, corak, dan budaya Jawa Barat di Mesir.
“Tujuan diadakannya Gebyar Parahyangan yang kesembilan ini berawal dari keresahan sebagian warga, bahwa saat ini KPMJB sudah berkurang jiwa seni dan budayanya. Dan juga tujuan lain dari acara ini adalah agar menjadi sarana edukasi tentang stigma hubungan antara budaya dengan agama. Maka dari itu, di tahun ini kami mengusung tema yang artinya “Merajut asa dari tanah Pasundan, memupuk rasa dalam budaya, untuk kesuksesan kita semua, saat ini dan masa depan,” papar Ketua Panitia Muhammad Aldi Al-Afghani ketika dihubungi kru Manggala mengenai latar belakang acara.
Gebyar Parahyangan IX tak hanya menampilkan lokakarya dan tari tradisional khas Jawa Barat saja. Lebih dari itu, beragam pertunjukkan macam parade, pertunjukan wayang, calung, hingga stand up comedy akan turut memeriahkan acara yang akan diselenggarakan pada Sabtu, (27/04) mendatang. Acara puncak tersebut rencananya dilaksanakan di Nasr City Sporting Club, Hayy Sadis, Cairo.
Secara khusus, event ini diselenggarakan untuk warga Jawa Barat yang berada di Mesir. Namun, panitia Gebyar Parahyangan IX juga membuka kesempatan bagi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) maupun asing yang ingin ikut berpartisipasi dan memeriahkan acara ini.
Reporter: Atsilla Yusya Arrizky
Editor: Rifqi Taqiyuddin
