Manggala, Kairo – Wihdah PPMI Mesir mengadakan pembukaan dan Nadwah Forkapan (Forum Kajian Perempuan) yang berkolaborasi dengan seluruh forum kajian Masisir pada Minggu (5/11) di Auditorium Markaz Syekh Zayed, Distrik 6.
Pada Nadwah Forkapan yang bertemakan “Peran Imam Ahmad at-Thayyib dalam Menyokong Pembentukan dan Merealisasikan Hak-Hak Perempuan” ada sebuah pertanyaan yang cukup menarik. Pertanyaan tersebut dilontarkan untuk Dr. Ilham Syaheen selaku pemateri nadwah perihal fitnah wanita ketika berada di ruang publik dan seperti yang kita ketahui bahwa perempuan itu erat dikaitkan dengan fitnah bagi laki-laki.
“Apakah ada fatwa dari Grand Syekh Imam at-Thayyib tentang ketetapan-ketetapan pekerjaan perempuan di ruang publik dan bagaimana pandangannya dalam menyikapi ikhtilath untuk menjauhi fitnah?” Tanya seorang peserta nadwah.
Kemudian dengan lugas Dr. Ilham Syaheen menjawab, “Kita sebagai perempuan itu bukan fitnah tetapi fitnah itu ada di dalam akal laki-laki, maka yang dimaksud dalam hadist tentang kehancuran terbesar bagi bani Israil adalah fitnah wanita, bukan bermakna wanita itu sendiri dan juga bukan fitnah bagi kita semua. Maka lakukanlah apa yang kalian mau tetapi lakukanlah dengan adab menjaga (batasan) antara perempuan dan laki-laki sehingga tidak ada timbul syahwat dari laki-laki.”
Forkapan sendiri merupakan forum kajian yang salah satu tujuannya ialah menjadi wadah elaborasi materi dari bangku perkuliahan, talaqqi dan lainnya. Dengan itu diskusi sangatlah penting untuk mahasiswa agar pemahamannya menjadi lebih baik dan memilik pemikiran yang lebih tajam.
Acara ini menghadirkan Dr. Ilham Syaheen sebagai narasumber serta turut dihadiri oleh Prof. Dr. Ibrahim Shalah al-Hud Hud (Rektor Universitas al-Azhar 2015-2017), Prof. Dr. Mohammed al-Mahrasawy (Rektor Universitas al Azhar 2017-2022), M. Zaim A. Nasution (Perwakilan KBRI Kairo) dan delegasi dari berbagai pihak.
Reporter: Muthia Rafifah
Editor: Fadhil Syukrillah