Manggala, Kairo – Ahmad Saiful Millah selaku Mudir dari Rumah Hiwar mengungkapkan bahwa ketika kita berbicara tentang Al-Azhar, berarti berbicara tentang benteng Ahlus Sunnah wal Jamaah dan keilmuan Islam yang kokoh.
Hal ini Ia sampaikan dalam orasi ilmiahnya pada acara Perayaan Harlah-Wisuda Rumah Hiwar Ke-1 & Launching Rumah Hiwar Non Mukim di Aula Kekeluargaan Mahasiswa Sumatra Selatan (KEMASS Mesir), Kamis (09/02) lalu.
“Manhaj Azhari paling tidak terbangun dari 8 komponen, pertama, tersambungnya mata rantai keilmuan, kedua, mendalami ilmu-ilmu alat.”
Ia juga menjelaskan bahwa poin kedua juga menjadi perhatian penuh pada Al-Azhar itu sendiri. Dengan menguasai ilmu- ilmu alat maka secara otomatis bisa memahami teks-teks Al-Quran dan hadist.
“Setelah menguasai ilmu alat, yang ketiga adalah menguasai ilmu-ilmu Maqasid Syariah, karena jika anak didik santri memahami hal ini, ia tidak akan kaku terhadap berkembangnya zaman, tidak akan menyendiri dari masyarakat, melainkan ia hidup bersama realita,” tambahnya.
Kemudian Ia menambahkan poin keempat merupakan penerapan Al-Qur’an pada tempatnya. Adapun poin kelima dan keenam adalah mementingkan urusan umat karena karir keilmuan tertinggi anak didik Al-Azhar adalah berdakwah, dan ini merupakan suatu kewajiban.
Pada poin ketujuh, Ahmad Saiful Millah mengungkapkan bahwa santri Al-Azhar harus memenuhi kesempurnaan. Kesempurnaan yang dimaksudkan adalah berhasil menguasai ilmu alat dan memadukan ilmu naqliyah dengan ilmu aqliyah. Dengan modal itu maka seseorang memiliki kemampuan untuk berijtihad sebagaimana ulama terdahulu.
Dan poin terakhir adalah menjadikan turots sebagai pedoman seperti yang sedang dihidupkan oleh Al-Azhar di bawah pimpinam Grand Syekh Al-Azhar.
Ia kembali menjelaskan bahwa 8 komponen atau poin di atas merupakan hasil dari perenungan Syaikh Usamah Sayyid Al-Azhari dan diperkuat lagi oleh Syekh Dr. Muhammad Abdul Somad Al Muhanna.
Di akhir orasi ilmiahnya, Ia berharap bahwa apa yang telah disampaikan menjadi renungan dan membuat kita semakin bangga dengan Al-Azhar. Kemudian juga agar kita ikut berjuang menjadi lilin Al-Azhar yang menerangi kegelapan.
Oleh: Aghna Irma Yani
Penulis adalah Sekretaris Redaksi Manggala 2022-2023