Manggala, Kairo — Dandi Azhary Nasution, Dewan Pimpinan (Depim) Badan Perwakilan Anggota (BPA) PPMI Mesir mengungkapkan konflik yang telah terjadi antara Dewan Pengurus (DP) dan Panitia Wisuda PPMI Mesir dalam Konferensi Pers, Ahad (30/10) lalu.
Menurut pemaparan Dandi, ketika pendaftaran Wisuda PPMI Mesir resmi ditutup oleh panitia, dengan jumlah pendaftar mencapai 870 calon wisudawan/ti, di hari yang sama Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) PPMI Mesir bertemu dengan Panitia Wisuda di Head Office (HO) PPMI Mesir dan menyampaikan beberapa hal.
Salah satunya adalah terkait DP PPMI Mesir yang sedang memasukkan dua surat permohonan ke markaz Tathwir, yaitu Surat Permohonan ACC gratis dan Surat Permohonan kehadiran Grand Syekh di acara wisuda. Kemudian Presiden dan Wapres memberikan pilihan kepada Panitia Wisuda PPMI Mesir; surat manakah di antara dua surat tersebut yang mau mereka lanjutkan prosesnya.
“Kemudian Panitia Wisuda memilih surat permohonan kehadiran Grand Syeikh untuk dilanjutkan prosesnya dan meminta kepada Wakil Presiden untuk mengeluarkan surat hagaz Al Manara International Conference Center dan sudah disetujui pada hari itu,” jelas Dandi dalam konferensi yang bertempat di Istana Maimoon HMMSU itu.
Ia juga memaparkan pada Tanggal 3 Oktober 2022, Panitia wisuda kembali menanyakan surat permohonan penyewaan Al Manara yang juga belum dikeluarkan oleh DP PPMI Mesir. Terkait hal ini, Panitia wisuda dan DP PPMI Mesir akhirnya mengadakan pertemuan di sutuh Wisma atau yang kerap disebut dengan “Tragedi sutuh”.
Dampak dari tragedi sutuh pada tanggal 5 Oktober 2022 pada pukul 00.00 WLK keluarlah Press release dari panitia wisuda yang menyatakan pengunduran diri. Di Pagi harinya, DP PPMI Mesir mengeluarkan pernyataan sikap keras yang menerima pengunduran panitia dan DP PPMI akan membuat Petugas Panitia atau PLT. Dan inilah titik awal dari semua kegaduhan atau konflik yang terjadi di publik mulai dari pengunduran diri panitia dan diterimanya surat itu.
“Setelah melewati beberapa hari, pada 09 Oktober 2022 Panitia Wisuda meminta Atdikbud untuk mengeluarkan surat permohonan hagaz Al Manara International Conference Center. Di lain pihak, PPMI Mesir mendapat desakan via whatsapp dari Markaz Tathwir untuk menindaklanjuti muwaffaqoh di Gedung ACC,” tambah Dandi.
Di Tanggal 10 Oktober 2022, Surat permohonan penyewaan Al Manara International Conference Center dari Atdikbud keluar. Di hari yang sama, Panitia Wisuda meng-hagaz Al Manara International Conference Center untuk tanggal 9 November 2022. Di sisi lain, DP PPMI Mesir menghadiri undangan Dukturoh Nahlah dan menerima muwaffaqoh ACC gratis.
Dan pada tanggal 18 Oktober 2022, Muncul pamflet mengenai wisuda di ACC tanggal 3 November 2022 yang diadakan oleh Haflu Takrim Al-Khirijin Lithulabil Wafidin.
Pada tanggal 23 Oktober pula BPA meminta keterangan kepada DP PPMI Mesir bertempat di Head Office terkait opini yang beredar mengenai keterlibatan DP PPMI Mesir di kepanitiaan Haflu Takrim Al-Khirijin Lithulabil Wafidin. Pada pertemuan ini semua peserta disumpah untuk tidak menyebarluaskan informasi ke luar forum. Pada hari yang sama pula, mediasi internal diselenggarakan oleh IKPM.
Dikarenakan banyaknya konflik atau perselisihan yang terjadi, MPA mengambil langkah dengan diadakannya Sidang Fraksi 1 dan 2 dalam rangka menyelesaikan konflik DP PPMI Mesir dan Panitia Wisuda yang belum meredam. Dan di esok harinya, MPA PPMI Mesir merilis Surat Keputusan hasil Sidang Fraksi I dan II. Pada hari yang sama, MPA PPMI Mesir melaksanakan Duduk Berdamai yang dihadiri oleh DP (Presiden dan Wakil Presiden), Panitia Wisuda (Ketua 1 dan 2) PPMI Mesir dan Ketua Fraksi I dan II.
Oleh: Farid Hamdani, Aghna Irma Yani, dan Diva Ikrimah
Penulis adalah Pimpinan Umum, Sekretaris, dan Bendahara Manggala 2022/2023