Langkahnya berwibawa
Kefasihan bicaranya memesona
Akhlaknya mutiara
Ilmunya seluas samudra
Kami kegelapan, engkaulah cahaya
Kami kebodohan, engkaulah obatnya
Pembangun peradaban, itulah engkau… kami bahan bangunannya
Pencetak generasi, itu engkau… kami cetakannya
Dari belakang seumpama angin laut mendorong layarnya
Dari tengah seumpama temaram menginspirasinya
Dari depan seumpama pohon rindang teladannya
Seumpama… mata air, yang mengalirkan kejernihan di setiap sisinya
Seindah rangkaian dalam kata
Sedalam penjelasan dalam makna
Dalam dirimu hikmah yang tak kasat di mata
Dalam dirimu bahasa yang tak bosan di telinga
Orang bilang engkaulah kamus berjalan pada zamannya
Ibu bilang engkalulah ensiklopedia sempurna serinya
Di tanganmulah engkau pikul sejarah-sejarah sebelumnya
Di pundakmu engkau emban kemanusiaan kedepannya
Berbisiklah kegelapan dunia dalam rahasianya
Hai manusia! yang menginginkan kehancuran negerinya
Rusakkanlah dulu para gurunya
Mudahlah kalian memporak-porandakan semuanya
Aku tertegun ngeri, karna rahasia bukan lagi rahasia
Tapi manusia tetap tak paham kesaktiannya, mengapa?!
Duhai, sabarku akan mengiringi tongkat ketegasannya
Oh, cintaku terpatri dalam kapur bimbingannya
Sampai manusia, menjadi manusia
Ketika engkau hilang dalam raga
Tapi tak lekang di hati murid-muridnya
Dalam kehidupan 1000 tahun lamanya
Baca Juga Puisi Lainnya: Di Kantin Sekolah
Oleh: Wildan Ilham Al-Farisi