Dia ayahku
Berdiri kokoh seperti pilar
Berjalan tegak bak perwira
Berucap tegas dan bijaksana
Dia ayahku,
Lelaki hebat pertama dihidupku
Lelaki kuat pertama yang hadir untukku
Lelaki pertama yang menangisi ku
Dia ayahku,
Suaranya memang tak selembut ibu
Tapi mampu membisikan lantunan adzan nan merdu ditelingaku
Suaranya memang tidak mendayu-dayu
Tapi mampu membuat hati ibu dan aku dipenuhi haru.
Dia ayahku,
Tangannya memang tak sehalus ibu
Tapi dapat menimangku dengan tulus
Memelukku penuh rindu
Dia ayahku,
Penopang pertama dihidupku
Pelengkap kebahagiaanku
Yang akan membimbingku tanpa ragu
Dia ayahku,
Tak sadar sesekali aku memberontak padanya
Tak sadar sesekali aku merutuk sifat tegasnya
Tak sadar aku menyakiti hatinya
Tapi,
Tak pernah sekalipun ia membenciku
Tak pernah sekalipun ia mengabaikanku
Dan tak pernah sekalipun ia menyakiti hatiku
Untukmu,
Suara hati ini kutulis dengan tulus
Agar kau tahu
Tak ada yang lebih baik darimu.
Oleh: Jendrasyam
Baca Juga Puisi Lainnya: Pahlawan Diterkam Pengekangan